Serba-serbi Fiksi Remaja

118 18 0
                                    

Serba-serbi Fiksi Remaja
Oleh : Elma Triana

SERBA SERBI FIKSI REMAJA

Kenapa aku buat judul seperti di atas, karena pada hari ini kita akan membahas tentang serba-serbi cerita fiksi remaja. Mulai dari pengertian, cara membuat cerita fiksi remaja, dan lain sebagainya.

Dimulai dari pengertian, barangkali ada yang belum tahu☺️

Teenfiction atau Fiksi remaja, genre ini berkisar tentang kehidupan para anak2 yang memulai masa remajanya. Target pembaca biasanya berusia belasan tahun, walaupun tokoh yang diceritakan bisa berusia sekitar 8-15 tahun. Konflik yang ditawarkan berkisar masalah cinta, persahabatan atau pencarian jati diri.

Genre ini menceritakan kehidupan seorang remaja, biasanya cerita anak-anak SMA. Masalah di dalamnya juga gak seberat Chicklit, dan percintaannya gak sebesar Romance.

Genre ini adalah genre yang paling mudah untuk dipahami, karena tidak banyak faktor-faktor di dalam genre ini.

Bagaimana? Sudah paham?

Baik, lanjut ke cara membuat cerita teenfiction. Aku gak akan menggurui, ini hanya sekedar tips.

Cerita teenfiction itu gak akan jauh dari cerita anak SMA/SMK atau bahkan SMP, tapi kayaknya yang banyak ada di dunia orange itu anak SMA. Gak jauh dari bad boy, bad girl, atau yang lain sebagainya. Perlu diketahui, cerita fiksi remaja ini sangat banyak digemari. Bahkan pembacanya tidak hanya remaja, bahkan ada yang dewasa. Tergantung selera.

Kembali ke pembahasan, yaitu cara membuat cerita teenfiction.

1. Pakai nilai universal

Remaja itu dunia bebas. Iya kan? Tapi, penulis harus mengontrol tulisannya. Jangan menulis yang menjerumuskan remaja.

Contohnya apa?
Misal, tokoh kalian ada yang menggunakan narkoba, sudah jelas kan itu salah? Pastikan jika ada karakter seperti ini, si tokoh harus kena sanksi yang sesuai hukum.

2. Lebih banyak dialog

Untuk kalian para penulis atau pembaca, jujur, kalian pasti lebih suka sama cerita yang banyak dialog kan? Yah, lebih banyak dialog memang disukai remaja. Tapi kita juga harus atur sesuai porsi, sisipkan beberapa narasi sebagai pemaparan tambahan. Untuk dialog pada cerita fiksi remaja, alangkah baiknya, sisipkan bahasa gaul. Bahasa gaul adalah ciri khas anak remaja, supaya apa? Supaya cerita kita seremaja mungkin. Percaya atau tidak, menyisipkan bahasa gaul, akan membuat pembaca merasa asyik, tidak mudah bosan.

3. Karakter tidak boleh sempurna.

"Kok gak boleh Kak? Suka2 kita dong, kita kan yang nulis?"

Aduh, ini adalah sebuah kesalahan fatal yang dilakukan penulis genre teenfic. Coba deh liat ke sekitar kita, ada gak yang sempurna? Kesempurnaan hanyalah milik Allah, ehe.

Jadi, buatlah tokoh yang masuk akal. Jangan terlalu berlebihan, jatuhnya kayak kebanyakan halu, dan gak masuk akal. Jadi, buatlah tokoh yang semanusiawi mungkin.

4. Gunakan setting yang familiar

Menulis cerita remaja, setinggnya harus familiar buat remaja tentunya. Seperti sekolah, mall, dan tempat lain yang sering remaja kunjungi.  Tapi sebagian penulis, ada yang memiliki setting khusus untuk ceritanya, dan inilah yang menjadi daya tarik pembaca.

Kumpulan Materi Gen 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang