Janghwa Hongryeon Jeon

9 2 1
                                    

*°JANGHWA HONGRYEON JEON°*

Janghwa Hongryeon Jeon atau The Tale Of Two Sister merupakan sebuah Urband Legend yang berasal dari korea. Jika diartikan, Janghwa Hongryeon jeon memiliki arti “Kisah Janghwa dan Hongryeon.”
Dikisahkan, ada sepasang suami istri yang menikah dan hidup bahagia. Mereka mempunyai dua orang anak gadis yang cantik yaitu Janghwa dan Hongryeon. Selang lima tahun setelah kelahiran Hongryeon, sang ibu meninggal dunia. Ayah mereka kemudian memutuskan untuk menikah lagi. Tapi sayangnya, ibu baru mereka ini sangatlah kejam. Sang ibu tiri dengan lihai menyembunyikan kebenciannya pada kedua gadis itu sampai dia melahirkan tiga orang putra. Sang ibu tiri itu mulai melakukan penindasan kepada kedua gadis itu.{Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja}.
Janghwa dan Hongryeon tidak memiliki cukup keberanian untuk mengadukan perlakuan-perlakuan kejam yang ibu tiri mereka lakukan kepada mereka berdua.

Suatu hari, sang ayah menyuruh istrinya yang tak lain adalah ibu tiri kedua gadis tersebut untuk membuat sebuah pesta pernikahan untuk Janghwa. Sang ibu tiri itu tentu merasa tidak sudi mengeluarkan uang untuk pesta putri tirinya itu. Dia kemudian memerintahkan salah seorang anak kandungnya untuk menguliti seekor tikus besar untuk diletakan dikasur milik janghwa. Si ibu tiri menuduh bahwa Janghwa telah keguguran dengan bukti sesosok mahkluk yang berdarah-darah dan berada di kasur milikjanghwa. Sang ayah percaya hal itu.
{Ayahnya kok goblok banget ya, gitu aja dipercaya} kemudian, Jangwha yang merasa ketakutan kemudian memutuskan untuk berlari ke arah danau. Sang ibu tiri tentu saja tidak tinggal diam. Dia menyuruh putra sulungnya untuk menyusul janghwa kemudian mendorongnya ke dalam danau hingga janghwa mati tenggelam. Namun, tidak lama setelah dia berhasil mendorong janghwa ke danau, seekor macan datang dan menerkamnya. Menggigit tangan dan kaki si sulung hingga putus, dan dia mengalami kecacatan permanen. {awokwokwok sukurin ajg, jahat sih lu}. Sang ibu tiri yang marah besar atas keadaan anak sulungnya itu kemudian menyiksa Hongryeon hingga dia merasa tertekan dan memutuskan untuk menyusul kakaknya. Mayat hongryeong ditemukan tidak lama setelahnya. Tubuhnya ditemukan mengambang di danau yang sama dimana Janghwa dibunuh.

Setelah kematian kedua saudari itu, setiap ada pergantian kepala desa yang baru, si kepala desa akan ditemukan mati keesokan harinya, dibunuh oleh hantu dua orang gadis bersaudara-janghwa dan hongryeong, sampai ada seorang laki-laki pemberani yang datang dan menggambil alih posisi sebagai kepala desa. Saat itu, dia tengah berada di ruang kerjanya ketika lilin yang berada diruangan tersebut tiba-tiba padam dan pintunya terbuka sendiri. Di ambang pintu tersebut, muncul penampakan hantu dua orang gadis terlihat disana. Sang kepala desa itu menanyakan siapa mereka. Dengan menangis pilu, kedua hantu gadis tersebut mengatakan sebuah pengakuan bahwa merekalah yang telah membunuh kepala desa sebelumnya. Mereka menuntut sang kepala desa untuk membersihkan nama mereka dan mengadili si ibu tiri beserta putranya. Kepala desa yang baru itu sangat bijaksana, dia mengadili dan menjatuhkan sang Ibu tiri dan putra sulungnya yang telah membunuh Janghwa dengan hukuman mati, dan arwah para gadis tersebut akhirnya bisa beristirahat dengan tenang.

Dikisahkan jika kedua gadis tersebut kemudian bereingkarnasi setelah ayah mereka menikasi istri ketiganya. Dari pernikahan tersebut, sang ayah dan istri barunya itu memiliki sepasang bayi kembar (waduhh bapaknya kawin lagi dong) yang merupakan reingkarnasi dari janghwa dan hongryeong...

Urband legend yang satu ini banyak diangkat menjadi film diantaranya : Film dengan judul Janghwa Hongryeon jeon

(disutradarai oleh Hyeong-hwang Kim) yang rilis pada tahun 1924. Kemudian, diikuti oleh rilisnya dua film dengan judul yang sama pada tajun 1936 (disutradarai oleh Hong Gaemyeong), dan 1956 (disutradarai oleh Jeong Chang-hwa). Untuk beberapa alasan Jeon Chang-hwa-sutradara dari film Janghwa Hongryeongjeon tahun 1956, melakukan rendisi lain dari kisah tersebut pada tahun 1962, dengan judul: Dae Jang-hwa Hong-ryeon jeon .
Tahun 1972 merupakan adaptasi film jeon Janghwa Hongryeon yang terakhir untuk abad ke-20. Jika dilihat sekilas, cerita rakyat ini mirip seperti film Snow White.

By mamang debay
Tamat

Semoga kalian suka ceritannya ya ... enjoy the reading nantikan cerita lainnya . Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote 🌟, komet 💬 dan share ♲😄

kumpulan cerpen horor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang