[ prolog ]

2.7K 182 29
                                    

Desahan demi desahan dari bibir kedua insan yang tengah beradegan panas memenuhi sebuah ruangan minimalis. Ruangan minimalis dengan penerangan yang redup, kedua insan tersebut sengaja mematikan salah satu lampu dalam ruangan tersebut. Entah, esensinya apa.

"Lo... Enak banget anjing..." Sang dominan sibuk meracau selagi memompa kepunyaannya di dalam lubang favoritnya selama beberapa tahun terakhir. Sudah dihujami beribu-ribu kalipun olehnya, lubang yang selalu menggenggam kepunyaannya tersebut akan selalu menjadi favoritnya.

"Nggak usah bacot! Terusin kegiatan lo aj— AHHHHH," Lantas yang dihujami mendadak berteriak ketika sang dominan sengaja mempercepat temponya hingga menyentuh titik sensitifnya.

"Sialanhh lo! AHHH AHHH CHAN..." Sang dominan yang diketahui bernama Haechan itu tersenyum licik saat melihat kesayangannya meracau tak berdaya dibawah kendalinya.

"Ahh... Pintar... Sebut nama gua terush Renjun sayang," Ucapnya dengan rasa bangga yang meledak-ledak di dalam dadanya.

"Gua mau keluarrrhhhh," Lirih Renjun dengan peluh yang membanjiri wajah dan tubuhnya.

"Bareng gua!" Ucap Haechan sembari menusuk-nusuk lubang Renjun dengan cepat. Suara kecipak akibat adegan panas mereka memenuhi ruangan minimalis tersebut—kamar Haechan.

"OHHH OHHH LUBANG LO FUCK... GUA KELU—ARHHHHH"

"GUA JUGAAAARHH,"

Tak lama kemudian, rasa hangat langsung menerpa lubang milik Renjun dan itu menjadi sensasi tersendiri baginya. Renjun pun menurunkan kedua kakinya yang sedari tadi dikaitkan di lengan Haechan, Haechan pun ikut merebahkan diri di sisinya.

"Thanks," Suara Haechan memecahkan keheningan yang sempat menyelimuti mereka berdua.

"Anything for you," Balas Renjun sembari tersenyum tipis.

"Lo..."

Renjun menoleh, "Ya?"

"Lo enak,"

"Gua nggak pernah nggak enak, dan lo tau itu, Haechan,"

"Ya, gua mau ngelak juga nggak bisa karena emang itu fakta. Eh btw, Ren,"

"Iya apa?"

"Adik kelas lo yang namanya Somi itu gimana kabarnya? Lo udah dapet nomornya belum?"

Rasa sesak pun langsung menghampiri dada Renjun. Sesaat kemudian, dwinetranya terpejam. Berusaha menahan air mata yang kian memberontak, siap untuk membasahi kedua pipinya kapan saja.

"Ren, kok malah tidur sih,"

"Gua ngantuk, besok aja ya bahasnya?"

"Oh, ok, tidur yang nyenyak, Renjun,"


flirtationship
(n) more than a friendship, less than a relationship.

© AESTESTIS

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

flirtationship - hyuckren 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang