Vanadya hanya menganga melihat cowo yang menumpahkan ice creamnya itu berlalu begitu saja tanpa bertanggung jawab meluhat itu mood vanadya untuk makan ice cream dengan santai telah hancur dengan bibir yang maju seperti bebek dan pose muka di tekuk ia pun kembali ke tempat duduknya lalu menari tangan kakaknya yang masih asik dengan gamenya "pulang yok males gue udah ancur mood gue buat makan ice cream di sini lain kali aja dehh" Sambil menarik tangan alvino "lah ngapa ice creamnya mana? Bukannya lu tadi ke mbak mbak yang bawa ice cream?"alvino merasa heran hingga ia pun terus terusan bertanya kepada vanadya,vanadya yang mulai kesal dengan pertanyaan pertanyaan yang di lontarkan oleh akhirnya memutuskan untuk menarik bibir alvino dengan tangan mungilnya " Lu bisa diem ga si pusing gue lama lama udah ah ayok balik"vanadya mrlangkahkan kakinya dengan tanganya yang masih menarik bibir alvino. Sesampainya di depan kedai ice cream "apaan si lu tarik tarik bibir gue,gue tau bibir gue emang seksi tapi ga gini juga kali"ucap alvino sambil menarik tangan vanadya dari bibirnya " Najis bangett bibir lu udah kaya abis di sengat lebah hahahha"tawa vanadya pecah melihat bibir alvino yang jontor dan merah karena ulahnya alvino menatap vanadya tajam "udah ah balik yok npanas nih" Alvino pun memakaikan helm ke kepala vanadya banyak cewe cewe yang menatap iri kepada vanadya karena di anggapnya vanadya dan alvino ada lah pasangan yang sangat serasi ya memang tidak bisa di pungkiri wajah alvino yang tampan dengan alis tebal dan hidung mancungnya dan kulitnya yang tidak terlalu putih menambah kesan manis seorang alvino yang bisa membuat cewe klepek klepek hanya dengan satu kedipan dan juga di tambah vanadya cewe yang begitu manis dengan bibir tipis dengan sedikit polesan make up yang terlihat natural menambah kesan cantik dengan memakai kaos kebasaran dan celana jeans yang begitu pas di kaki jenjangnya terlihat sederhana namun tampak elegan,tiba tiba seseorang menghampiri mereka lalu berkata"mas sama mbaknya serasi bangett si saya jadi iri mau dong di pakein helmnya juga sama si mas gantengnya" Lalu mereka pun pergi sambil sesekali melirik ke arah vanadya dan alvino "tuh lu masih ga percaya kalo gue tuh ganteng" Alvino mengangkat satu alisnya sambil melihat ke arah vanadya yang masih menganga terkejut karena perkataan seseorang barusan "mata orang itu katarak deh kayaknya atau mungkin matanya kelilipan ban mobil sampe sampe bilang kalo lu ganteng hahahah" Tawa vanadya pun pecahh "udah ah ayok balik ihh udahh panas banget ini" Akhirnya mereka berdua pun pulang.sesampainya di rumah vanadya langsung naik ke kamarnya dan segera masuk kamar mandi karena merasa gerah.selesai mandi ia pun duduk di tepi ranjangnya lalu tiba tiba ia teringat cowo yang membuat onar siang tadi ia pun merebahkan badanya di atas kasur "ih apaan si kenapa gue jadi kepikiran sama cowo misterius itu sii udah mah orangnya jutek jetus gaada senyum senyumnya gamau tanggung jawab pula ya tuhan semoga vanadya ga ketemua sama orang kaya gitu lagi aminn" Lalu vanadya melupakan sosok pria misterius itu lalu ia mengganti pikirannya dengan berhalu halu ria dengan pacar pacar bayanganya hingga vanadya pun terlelap.Vanadya bangun dan jam wekernya menunjukan pukul lima pagi akhirnya ia memutuskan untuk segera mandi dan bersiap setelah selesai ia pun turun ke bawah untuk menikmati sarapan seperti biasanya bersama mamah dan kakaknya itu"Pagi adekku tercintaaaa"ucap alvino yang di balas dengan tatapan horor oleh vanadya "apaansi kakak sosoan bangett ga cocok tau ga kaya gitu ke apa kesannya" Helena hanya memutar bola matanya melihat perdebatan anak anaknya itu"Pagi sayang"senyum helena mengembang dengan mulut yang sibuk mengunya "Pagi mahh" Vanadya membalas senyuman helena "ko kakak ga di ucapin selamat pagi sii" Ucap alvino memelas "apaansi lu gue gampar juga lama lama,mah kakak kerasukan setan mana sihh ko jadi kaya gitu hahhahahah" Tawa vanadya sangat renyah membuat helena ikut tertawa.setelah selesai sarapan alvino dan vanadya pun pamit kepada helena pergi ke sekolah.setelah sampai di sekolah dan memarkirkan motornya alvino pun berbalik untuk melepaskan helm dari kepala vanadya "apaansi ka malu tau diliatin orang orang" Wajah vanadya memerah dikarenakan beda kelas vanadya yang kelas 10 berjalan ke arah kiri sedangkan alvino yang kelas 12 berjalan ke kanan mereka pun berpisah di depan parkiran.KRINGGGGG!KRINGG! Bel sekolah pun berbunyi seluruh murid pun segera berhamburan ke lapangan untuk mengikuti upacara agar tidak terkena hukuman oleh guru beberapa siswa yang tidak menggunakan atribut dan tidak mengikuti peraturan dengan baik akan di bariskan di barisan yang berbeda upacara tampak berjalan dengan baik beberapa anak tampak pingsan karena tidak kuat dengan panas hari ini.Upacara selesai seluruh siswa pun segera memasuki kelas untuk mengikuti jam pertama,Vanadya duduk bersama velita vanasya "eh lu tau ga van?katanya bakal ada murid baru hari ini!" Ucap velita yang tampak sangat antusias "hah beneran?kelas berapa dan masuk kelas apa?" Balas vanadya sambil mengeluarkan buku bukunya "gatau sii tapi gue berharap ya semoga masuk kelas kita" Ucap velita dengan senyum penuh harap,lalu ibu Dewi masuk jam pertama dengan mata pelajaran seni budaya karena ibu Dewi yang sedang sibuk akhirnya para suswa pun hanya di kasih tugas untuk mencatat "van ntar gue liat lo aja ya lagi manul gue" Ucap velita sambil meletakan kepalanya ke meja "manul?manul apaan anjir?"tanya vanadya " Males nulis"lalu velita memejamkan matanya vanadya yang melihat temanya itu hanya memutar bola matanya beberapa siswa yang masih tampak menulis ada juga yang sibuk memain kan game di posel mereka ada juga yang tertidur seperti velita vanadya telah selesai menulis dan sekarang ia sedang bersantai dan memain kan ponselnya sambil beberapa kali memotret velita yang tudur dengan posisi mulutnya yang terbuka menurut vanadya itu adalah best momen yang harus di abadikan di ponselnya vanadya hanya tertawa cekikikan melihat velita.tak lama ibu dewi pun masuk kembali namun tidak sendirian ada seorang cowo di blakang ibu dewi dengan memakai seragam SMA pada umumnya velita dan anak anak yang sedang tertidur puntelah bangun "ya anak anak ini adalah teman baru kalian dia adalah anaknya kepala sekolah" Jelas ibu dewi ke pada seluruh siswa,eh ko kaya pernah lihat ya tapi dimana? Ucap vanadya dalam hati lalu ia mencoba mengingat kembali kemudian ia ingat cowo yang berada di depannya sekarang adalah cowo yang kemarin menabrak ice creamnya akhirnya ia tau siapa nama dari cowo misterius yang mukanya sangat flat tanpa ekspresi itu ia adalah Alvaro adhinata anak dari kepala sekolah "silahkan alvaro kamu bisa duduk di dekat kelvin" Ucap ibu dewi lalu segera pamit karena masih sangat sangat sibuk tempat duduk kelvin sebelah tempat duduk vanadya dan velita lalu dengan santai alvaro melangkahkan kakinya ke arah kursi kelvin "gue boleh duduk disini?" Masih dengan muka flatnya "santai aja bro sini duduk" Kelvin tersenyum kepada alvaro namun alvaro masih tetap stay dengan wajah flatnya.
Jangan lupa tinggalkan votenya kakak☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanadya Lavenia
JugendliteraturSuaramu datang, lalu tiba-tiba hilang. Tergantikan keremangan malam, menyisakan kehampaan.