0.0 Kost Madam Yondri

12 4 1
                                    

Virgo meregangkan badannya yang terasa kaku bayangkan saja sudah dua jam ia duduk dalam posisi tegak. Sangat tidak nyaman. Virgo mengusap - usap lehernya, rupanya sudah pukul lima sore.

Virgo mulai menata peralatannya yang super banyak itu supaya mampu ditampung oleh tote bag miliknya.

"udah selesai?" tanya Lia, senior oh ralat pegawai lama di tempat Virgo bekerja.

Virgo tersenyum lalu mengangguk,"saya pulang dulu mbak. permisi"

Lia balik tersenyum dan ia segera menyusul langkah Virgo untuk pulang ke rumahnya. Benar - benar hari yang melelahkan.



Sesampainya di kost Virgo langsung merebahkan diri di lantai yang dingin.

Pikirannya mengelana jauh. Tentang apa dan bagaimana dirinya menyikapi semua tindak-tanduk orang-orang disekitarnya.

Virgo berkesimpulan, bahwasannya tak semua orang itu murni jahat dan murni baik. Maksudnya, yang nampak baik tak selalu baik dan yang nampak jahat tak selalu jahat.

Karna...beberapa bulan yang lalu mbak Herena, tetangga Virgo mengalami nasib yang dianggap sangat sial oleh Virgo. Mbak Herena di usir oleh Madam Yondri selaku pemilik kost.

Usut punya usut mbak Herena diusir karna dinyatakan hamil ntah anak siapa.

Kost tempat Virgo memang bisa dikatakan bebas. Penghuni bisa mengajak tamunya untuk masuk ke dalam kamar asalkan mendapat izin dari Madam Yondri dan pemilik kamar. Sangat simple bukan?

Tapi Madam Yondri sangat mewanti-wanti hal ini. Setiap penghuni kost yang meminta izinnya sudah ia ingatkan untuk tidak menyalahgunakan kepercayaannya.

Madam Yondri juga tak pernah melarang penghuni kost untuk memasukkan lawan jenisnya ke dalam kamar.
Dan apa yang terjadi antara dua insan beda jenis itu dalam kamar ia juga tak mau tahu. Asal tidak mencoreng nama 'MADAM YONDRI KOST' ia tak masalah.

Dan ini kasus pertama penguhuni kostnya 'tekdung' dengan sendu Madam Yondri meminta mbak Herena, penghuni kost yang dikenal sebagai pribadi yang sangat baik, kalem, yah..intinya tak pernah neko-neko itu untuk meninggalkan kostnya.

Herena juga tahu diri. Ia meninggalkan kost Madam Yondri dengan berat.

tok..tok..tok

Lamunan Virgo buyar saat mendengar ketukan. Dengana malas Virgo melangkah mendekat pada pintu

tok..tok..tok

"iyaa, sebentar!"

Dengan dongkol Virgo membuka pintu, "kenapa?"

"itu ada yang nyariin kamu" ucap Syafa.

Alis Virgo menukik tajam, "bohong!" dulu sekali ia pernah dikerjai semacam ini oleh teman-temannya. Tak! Tak akan lagi dirinya tertipu!

"beneran virgo" ucap Syafa gemas, "aku tadi disuruh sama pak Wardi. cek dulu sana" Syafa melenggang pergi. Percuma berdebat keras dengan Virgo. Gadis itu memiliki kepercayaan minim pada orang-orang sekitarnya.

Dengan kaku Virgo mengunci pintu kamarnya dan segera pergi ke aula.

Jika kalian pikir ini merupakan aula yang megah, besar, dan menakjubkan kalian salah!

Aula ini tak lebih seperti teras rumah yang agak tertutup, fungsi dari aula itu sendiri untuk menerima tamu dari para penghuni kost.

Ohya kalian belum mengerti bukan tentang tata letak kost Madam Yondri? Mari ku ceritakan.

Kost Madam Yondri bukanlah kost-an elit dengan AC disetiap kamar! Kost Madam Yondri hanyalah kost biasa dengan dua bangunan terpisah dan dua tingkatan lantai disetiap bangunan, satu kost putri dan satu lagi kost putra dan jangan lupakan aula minimalisnya.

Tatapan Virgo meneliti wanita yang juga tengah menatap Virgo.

Virgo tak mengenali perempuan ini, tapi kenapa bisa wanita ini mengetahui tempat tinggal Virgo?

sepertinya dia bukan dari kalangan biasa -batin Virgo.

Virgo terus mendekat lalu duduk di sofa yang telah disediakan, "ada perlu apa?"

"kau sangat tidak sabaran" wanita itu terkekeh saat mendengar pertanyaan Virgo.

"saya tidak memiliki banyak waktu nona"

"kau tak ingin tau siapa aku? dan kenapa aku bisa mengetahui tempat tinggalmu?"

"jangan bertele-tele nona"

"hei bukankah aneh? kau langsung menuju intinya bukan berbasa-basi dulu. sangat tidak sopan"

Virgo menggedikkan bahunya tanda tak peduli, "apa yang anda inginkan, nona?"

"baiklah-baiklah..perkenalkan namaku Annetha Werdaxa" Anneth memperhatikan ekspresi dari Virgo. Seperti dugaannya, Virgo hanya mengangguk malas.

"lalu?" tanya Virgo jengah.

"kau tak mengenalku?" tanya Anneth tak percaya. Walaupun ia sudah menduga tapi tetap saja ia shock. Benar-benar...

Virgo menggeleng, "waktuku habis nona. kau terlalu berbasa-basi" Virgo berdiri hendak meninggalkan Anneth tapi dengan cepat Anneth mencekal pergelangan tangan Virgo.

"tunggu dulu apa benar kau tak mengenaliku?" tanya Anneth ragu.

"akan saya pikirkan" Virgo menarik tangan Anneth supaya melepaskan tangannya dan berlalu meninggalkan Anneth sendiri.

Anneth memandang punggung Virgo dengan sendu, benar apa yang dikatakan oleh penghuni kost yang tadi sempat ia menjumpai bahwa Virgo benar-benar seperti musang dengan sayap, angkuh dan misterius.







Virgo & MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang