📱- Nomor Misteri

33 9 2
                                    

01
N o m o r M i s t e r i
Toget(her)

Veronica tak henti-hentinya menjambak rambut Vernon. Sepertinya rambut Vernon bisa rontok setelah ini,

"ANJIR CA! UDAH DONG! SAKIT NIH!"
"BODO! SIAPA SURUH NGILANG HAH?"
"Aduhh! Iya iya gua ngaku salah. Maafin gua yaa?"

Veronica pun merasa senang. Karena Vernon akhirnya mau meminta maaf. Karena Vernon adalah tipe tipe oranh pelit maaf. Meski yang salah Vernon, dia gamau minta maaf. Dasar Vernon.

"Oh.. jdi ini ya kembaran lu Ver?"

Veronica menoleh ke arah Gavin. Dia pernah mendengar tentang si Gavin ini. Dia adalah mantan ketua Geng yang terkenal ketika SMP. Dia juga mendengar, kalau Gavin ini dulu anak yang nakal. Tak heran jika muka nya terlihat garang. "Mukanya gabisa nyantai apa ya?"

Veronica mengedarkan pandangannya, dan jatuh pada manik Rakha. Dadanya yang bergemuruh, kian menjadi sesak.

"Kenapa dada gua sakit ngeliat lo Rakha?"

Rakha yang merasa di tatap pun ikut menatap mata coklat yang cantik nan indah. Rakha pun ikut merasakan sesak. Dia sangat merindukan tatapan itu.

"HOY!! Lu bedua bukan muhrim! Main tatep tatep an aje! Awas.. nanti jatuh cinta.."

Celetuk Gibran, yang berhasil bubarkan aksi tatap tatap bikin baper itu. Bacanya bernada yau.

"Apaan si anjir! Udh gua mau ganti baju!"

Rakha pun langsung pergi meninggalkan lapangan basket untuk mengganti seragamnya dengan baju basket.

"Asal lo tau ca.. gua kangen sama lo"

"Emangnya, ada hubungan apa antara ketua basket kita, sama teteh bidadari tak bersayap?"

Tanya Arga, adik kelas yang banyak diidolakan ciwi ciwi umur tua.

By the way, anyway, busway, Ciwi ciwi nih beda sama siswi normalnya SMA Dama Amarta. Mereka lebih ganas, dan nyeremin. ew,horor beut.

"Anak kecil gaboleh kepo masalah orang dewasa"

"Ih gua udh gede ya! Enak aja lu, bang Ver!"

Vernon tak habis pikir dengan adik kelas satu tingkatnya ini. Mulutnya suka kepo dan nyerocos mulu. Sampe gemes Vernon mau sentil ginjalnya.

"Bang Vernon jelek, jodohnya Kekeyi"

"Ew, jijay bener gua!"

"HEH, Cah Gemblung! Resek bat, rame doang kerjaan lu!"

Mereka pun tertawa, melihat Gibran yang melontarkan kata kata khas daerahnya, yang selalu bikin mereka tertawa sampai bengek.

☁☁☀☁☁

Veronica menggas menggos mengambil pasokan udara.

Pasalnya, setelah kejadian yang terjadi di lapangan tadi, dia benar benar malu. Dan segera berlari. Alhasil, jadilah Veronica yang kelelahan.

Veronica masuk ke kelasnya. Dia langsung mendudukkan badannya di bangku sebelah jendela.

Bangkunya tadi memiliki kesan elegan namun kali ini tidak. Bangkunya sudah tertempel beberapa notes di kolong mejanya.

Dia memberengut kesal, melihat bangkunya jadi penuh dengan notes.

Veronica mengernyit. "Notes dri siapa nih?"

Toget(her)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang