Nindy terkejut, "HAH? LU MAU PIDAH? MINGGU DEPAN? KENAPA? TRUS GUA GIMANA?" Ucapnya dengan nada tinggi dan mata berkaca-kaca.
"Hum, mingggu depan. Bokap nyuruh gua balik Jakarta." Jawab Amerta santai sambil membaca bukunya.
"Tapi kan, tinggal berapa bulan lagi kita lulus,"
"Ya, mau gimana lagi, Nin. Yang penting kan kita tetep chattan."
"Ta-tapi bakal beda lah, Am."
"Loh, kok lu nangis si. Jangan cengeng gitu dong."
Nindy menyeka air matanya, "janji dulu lu ga bakal lupain gua." Ucapnya mengangkat jari kelingkingnya.
"Iyaaa, gua janji." Sahut Amerta tersenyum.
Amerta Chana, wanita berkepribadian cuek tapi baik hati. Anak broken home yang dibesarkan oleh neneknya. Mempunyai seorang sahabat karib bernama Nindy Saraswati adalah suatu hal yang selalu ia syukuri. Namun, wanita tersebut harus pindah karena harus mengikuti kemauan ayahnya.
Nindy
Amerta : "Nindy sayanggggggg"
Nindy : "JIJIK. APA?"
Amerta : "Hahahaha bantuin packing dong. H-1 nih. Mager banget soalnya."
Nindy : "Nyusahin aja. Tunggu situ gua otw skarang."
Amerta : "Nitip thaitea ya."
Nindy : "Iya iya ah."
Amerta : "Okay sayangkuh."
Beberapa saat kemudian ponsel milik Amerta kembali berbunyi.
"Gua udah di depan, Am."
"Oh oke wait."
Amerta membuka pintu dan langsung tersenyum, "beuhhhh mantep bener. Padahal tadi cuma minta thaitea tapi dibeliin sama snacknya juga."
"Gapapa lah, besok kan udah mo pisah." Sahut Nindy memasuki rumah milik Amerta.
"Langsung ke kamar aja, Am?"
"Ho'oh."
Keduanya melangkahkan kaki menuju kamar. Lalu mulai mengatur barang-barang yang hendak dibawa oleh Amerta.
Amerta menghentikan aktivitasnya, "Nin, deg-degan banget besok mau pergi. Mana sendiri lagi." Ucap Amerta menatap Nindy.
Nindy menggelengkan kepalanya, "ckckck udah besar, jangan manja. Ntar kan gua anter juga ke bandara." Sahut Nindy sambil mengatur semua barang.
"Iya juga si."
"Ohiya, Am. Mending disana lu cari pacar deh." Ucap Nindy.
"Ngapain. Ga butuh." Jawab Amerta tersenyum licik.
Nindy menarik nafasnya lalu membuangnya, "Ya gua tau lu orangnya kuat. Tapi sekuat-kuatnya kita, kita butuh juga penyemangat."
"Iya kan ada lu. Penyemangat juga kan."
"Maksud aku tuh bukan sesama jenis."
"Yaelah-"
Belum selesai Amerta berbicara, Nindy langsung memotongnya, "pokoknya gua tunggu kabar baiknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love With Stranger
Romance"Seperti sudah pernah ketemu, tapi kapan ya?" "Seperti sudah pernah akrab, tapi baru ketemu." "Dia siapa?" Amerta membatin. Bertemu dengan seorang pria yang mempunyai paras yang sangat indah untuk dipandang adalah impian semua wanita. Berbeda dengan...