4 Lembar

338 52 28
                                    

Tag: Fluffy, a little bit of bullying, friends to lovers, prom night.

_______

Sinar oranye mulai menyapa di sela-sela jendela kamar pria mungil yang sedang sibuk membongkar semua pakaian di lemarinya. Mengecek satu persatu setelan yang ia punya di depan cermin yang lebih tinggi dari tubuhnya itu. Ia menimang-nimang setelan mana yang terlihat lebih bagus di tubuhnya.

“Pakai saja yang warna biru muda. Lebih cocok untukmu,” ujar seorang pria tinggi yang berbaring santai di atas kasur sembari membolak-balikan komik yang ia ambil dari meja belajar 10 menit lalu.

“Benarkah? Aku juga suka yang biru muda. Kalau begitu aku pakai yang ini,” putus si mungil.

“Lagipula kenapa kau heboh sekali si, Gun. Seperti mau bertemu Raja saja,” ucap pria tinggi itu.

“Off!! Ini tu hari spesial. Ini adalah Prom Night, Off!” pekik Gun dengan tangan yang menyilang di dada dan wajah yang terlihat kesal.

“Ya terus? Itu kan cuma ajang pamer gaun dan setelan mahal, berebut menjadi pusat perhatian, dan sok bertingkah seperti orang dewasa dengan pakaian kekurangan bahan. Apa yang spesial dari itu?” ucap Off tanpa mengalihkan pandangannya dari komiknya.

Gun memutar bola matanya jengah. Off memang tidak suka tempat ramai seperti pesta. Gun harus merengek di depan sahabatnya itu agar ia mau ikut ke Prom Night. Dan di sinilah Off sekarang, sudah rapi dengan setelannya dan menginvasi kamar Gun yang terlihat berantakan dengan baju yang berhamburan.

“Tidak ada salahnya melakukan hal itu sekali seumur hidup, sebelum kita benar-benar terjun ke kehidupan luar yang lebih keras.”

Off tertawa kecil mendengar jawaban Gun. “Kau tidak cocok berbicara bijak seperti itu.”

Gun mendengus kesal. “Ini karna aku keseringan main denganmu tau!!”

Gun memilih masuk ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Meninggalkan Off yang masih menertawakan tingkahnya.

Off menggelengkan kepalanya atas sikap Gun yang berjalan dengan menghentakkan kakinya karena kesal.

Setelah beberapa menit, Gun keluar dengan setelan warna biru muda sesuai dengan yang ia pilih tadi. Gun kembali memperhatikan tubuhnya di cermin, memastikan dirinya terlihat baik dengan pakaian itu.

“Kau sungguh akan pergi ke Prom dengan Joss?” tanya Off kini.

Mendengar nama Joss disebut, wajah Gun kembali berseri, seolah membayangkan orang itu tengah berdiri di hadapannya.

“Tentu saja. Joss sendiri yang memintaku jadi pasangannya malam ini,” jawab Gun dengan bangga.

Bagaimana ia tidak bangga, seorang Joss Wayar, ketua tim basket sekolah, idaman wanita bahkan pria di sekolahnya itu tiba-tiba memintanya untuk jadi pasangannya di Prom Night. Bahkan Joss memintanya di tengah lapangan basket, di depan teman-teman sekolah mereka.

Off yang sedari tadi fokus dengan bukunya kini mengarahkan pandangannya pada Gun yang masih senyum-senyum sendiri.

Manis.

“Baiklah. Good luck kalau begitu,” ucap Off, lalu kembali menaruh fokus pada komiknya.

“Lalu kau, serius akan datang sendiri? Bukankah banyak yang mendekatimu? Pasti setidaknya salah satu dari mereka memintamu jadi pasangannya, kan?” tanya Gun sembari menata rambutnya.

“Aku tidak tertarik.”

“Sampai kapan kau mau menolak semua orang yang datang padamu?”

Sampai kau yang datang padaku.

EMPAT LEMBAR - OFFGUN ONE-SHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang