Lema':GTITEB 🏯

2.2K 190 14
                                    

Purworejo

.
.
.
.

Happy Reading 💞

Kepergian Kaisar Qin dari kediamannya, Gea langsung memanggil Dayang Mei untuk masuk.

"Dayang Mei, antarkan aku ke dapur Paviliun Lotus Merah." Ajak Gea pada Dayang pribadinya. Ia tidak tahu dimana letak dapur, jadi ia mengajak Dayangnya. Ya karena diingatan Permaisuri Lian tidak pernah ke dapur sama sekali.

"Apakah anda lapar Permaisuri? kalau begitu hamba akan menyiapkan makanan untuk anda."Tanya Dayang Mei pada tuannya.

'Tumben sekali nonanya mengajak dirinya menuju dapur. Tidak biasanya malah tidak pernah menginjakkan kaki kesana. Apa yang akan nonanya lakukan?' Pikir Dayang Mei.

"Tidak perlu, nanti kau tahu sendiri. Ayo pergi!" Tolak Gea ,karena ia ingin memasak sendiri.

"Baiklah Permaisuri." Gea langsung berjalan keluar dari kediamannya, disusul oleh Dayang Mei dari belakang yang menunjukkan jalan menuju dapur.

Setiap kediaman, terdapat dapur masing-masing di kediamannya, jadi para pelayan lebih mudah untuk Mengerjakan tugas mereka. Termasuk tempat perjamuan penyambutan tamu dari luar, malah lebih besar daripada dapur lainnya.

Mereka berdua telah memasuki dalam dapur Paviliun Lotus Merah. Langkah kaki mereka berdua membuat para pelayan dan koki langsung menghentikan perkejaan mereka sebentar, untuk melihat siapa gerangan yang masuk ke dapur.

Terkejut! Tentu saja, para pelayan tak menyangka orang seperti Permaisuri menginjakkan kakinya ke dapur. Serempak mereka memberikan salam hormat pada Permaisuri mereka.

Para pelayan yang dulu selalu semena-mena pada Permaisuri, sekarang malah menundukkan kepala. Tentu saja mereka takut kejadian seperti tadi pagi terulang kembali, mereka yang telah melihat betapa murkanya Permaisuri merasa gemetar takut. Berita kejadian itu langsung tersebar di seluruh wilayah istana, tidak ada yang tidak tahu akan berita itu yang sekarang menjadi topik utama di istana.

Sekarang mereka tidak berani seperti dulu yang semena-mena padanya. Rumor yang beredar tentang Permaisuri Lian yang pendiam dan tak pernah melawan para penindas, itu hanyalah sebuah kebohongan publik.

Rumor itu tidaklah benar, malah mereka yang melihat dengan mata kepala mereka sendiri, dimana saat itu Permaisuri berani melawan Selir Agung yang begitu terkenal suka menindas Permaisuri.

Benar-benar rumor yang merusak nama baik Permaisuri tercemar. Mereka tidak tahu saja Permaisuri yang dulu sudah mati, jiwa yang sekarang bukanlah Permaisuri Lian dan siapapun tidak ada yang menyadari itu.

Balik ke topik🐃

"Maaf telah mengganggu kalian, tapi aku kesini hanya untuk memasak saja." Ucap Permaisuri Lian yang terdengar enteng sekali.

Para pelayan tercengang akan sikap Permaisuri mereka yang begitu enteng sekali dalam berbicara. Dan APA! Apakah mereka salah mendengar, Permaisuri akan memasak?!

Seperti hal itu tidaklah masalah menurut Permaisuri, namun berbeda bagi para pelayan atau koki yang mendengar kata 'maaf' keluar dari mulut istri sah Kaisar Qin, menurut mereka tidaklah pantas menerima kata 'maaf'.

"Ah tidak-tidak, hamba tidak pantas menerima maaf anda Yang Mulia. Akan tetapi disini tidak pantas untuk Permaisuri, tempat ini kumuh untuk anda." Ucap kepala pelayan membujuk Permaisuri untuk meninggalkan dapur.

Genia Transmigrated In The Empress's BodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang