-Mengandung unsur 18+
-Konten psikop*t.
-Semoga anda setelah membaca ini tetap bisa tidur dengan nyeyak.Alunan musik yang indah itu.....
Mengingatkanku dengan suara emas miliknya......
Walau jeritan mereka tidak bisa menggantikan suara emas orang itu.....
Namun setidaknya mereka sedikit bisa menenangkan rasa kegelisahan yang mendalam di hatiku......
Suara emas miliknya kala tiap malam selalu menemani.....
Kini tergantikan oleh suara yang nyaring namun enak di dengar olehku dan putraku.....
Kebaikan akan dibalas oleh kebaikan.....
Dan kejahatan akan dibalas oleh kejahatan.....
Itulah hukum karma....
Yang benar-benar ada......
=======
"Daddy,apakah kau memberikan mereka sebuah pesta lagi di bawah???"
"Tentu baby,itu adalah hadiah mereka.Apa kau mau ikut?"
"Tidak,Daddy.Aku hanya memastikan saja.Dan.....aku harap orang-orang tidak menyadari hilangnya sampah itu".
"Baby,darimana kau mendapatkan perkataan itu?"
"Dari asistenmu Daddy,dia mengatakan saat melihat jasad Mommy yang tergeletak tepat disaat hari ulang tahunku yang ke 7 tahun".
"Maaf baby,Daddy tidak bermaksud untuk mengingatkanmu.Sebagai gantinya ayo kita jalan-jalan di taman?Bukankah itu keinginanmu di saat hari ulang tahunmu?".
"Ummm, walaupun tidak ada Mommy tapi aku rasa Daddy saja sudah cukup.Thank you Daddy,I love you so much".
"Of course dear,anything for you".
"K-kumohon....am-puni....an-akku.....hiks ...hiks..."
"Jangan harap wanita tua!Putra sampahmu itu telah berani menyakiti putraku!!!Dan kau dengan mudahnya meminta ampun?!Cih!"
"Hiks...hiks...K-Kaa-san....hiks...."
"Schneider-sama,apa perintah anda selanjutnya?"
"Daddy please,ampuni mereka berdua...Jangan membuat Mommy sedih di surga sana...." rengek Karl Heinz Tsubasa,putra tunggal dari pasangan Karl Heinz Schneider dan juga almarhum Karl Heinz Genzo/Genzo Wakabayashi.
Schneider hanya berdecih lalu ia menyuruh anak buahnya untuk melepas bocah itu dan menyuruh bocah dan ibunya itu untuk pergi sejauh-jauhnya atau ia akan berubah pikiran.
Tsubasa meraih tangan Daddy-nya itu dengan ekspresi hendak menangis(?)membuat sang Daddy tercinta itu langsung mengangkat tubuhnya lalu mengelus-elus puncak rambut sang putra tunggal kesayangannya itu.
"Daddy,aku yakin Mommy senang di alam surga sana melihat wajah Daddy saat tersenyum seperti itu.Juga anak buah Daddy sepertinya ikut bahagia". ucap Tsubasa yang membuat semua anak buah Schneider yang awalnya tersenyum kala melihat TUAN mereka tersenyum kini berubah menjadi pucat pasi.
"Lupakan saja,ayo kita pulang.Hari sudah semakin malam". saut Schneider sambil menuju ke mobilnya.
"Daddy....ummmm.....apakah aku....b-bisa ber-sekolah???"
"Huh?Tentu saja baby.Apapun untukmu".
Tsubasa pun langsung memeluk ayahnya dengan erat karena begitu senang ia dapat izin untuk bersekolah, mengingat waktu dulu saat ia minta izin sekolah kedua orang tuanya itu hampir debat hebat karena dirinya.Bukannya Schneider melarang Tsubasa untuk sekolah,namun melihat betapa 'rapuhnya' sang putra tunggalnya itu apalagi setelah kematian sang istri tercinta membuat Tsubasa semakin rapuh.
Ia pasti akan langsung dihajar habis-habisan oleh Wakabayashi kala mereka berdua bertemu karena tlah membiarkan Tsubasa menderita tanpa ia bantu sedikitpun.Lagipula rencananya memang Schneider akan menyekolahkan Tsubasa di Jerman,bukannya di Jepang mengingat beberapa anggota Yakuza disini sangatlah banyak.Takut nyawa sang putra tunggal tercintanya itu terluka,lebih baik ia segera pindah dan menetap di kampung halamannya.
"Wakabayashi,maaf karena waktu itu aku tidak bisa menyelamatkanmu......." guman Schneider yang kini ikut tertidur pulas disamping Tsubasa.
I don't know tapi setelah melihat foto yang aku pasang di judul cerita kayak.....ada aja gitu ide-idenya😭👍.
Susahnya punya kreatifan kayak gini🙂🔫,karena terlalu kreatif hingga pernah mencoba mencampurkan Rinso+Royco dulu waktu kecil biar kayak Profesor Albert Einstein:v.
Oke,segini aja dulu.... sayonara 👋👋👋👋👋👋👋
![](https://img.wattpad.com/cover/252047448-288-k506803.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA
Fantasy"Mereka harus menebusnya karena tlah menghilangkan nyawa orang yang kita sayangi,baby". "Kau benar Daddy,ayo mari kita bersenang-senang".