Një(1)

6 0 1
                                    

10 tahun yang lalu-

"ingat ya nanti ketika kita sudah besar persahabatan ini tidak boleh hancur kita harus tetap bersama seperti sekarang" ujar yola sunguh-sungguh

"betul kita bertiga tetap akan bersama sampai kita memiliki pasangan masing-masing" ujar dara dengan senyum merekah

Aileen yang duduk disebelah yola hanya diam termangu mendengar kata-kata dua gadis yang hampir tiap mereka berkumpul selalu saja disebut dan digaung kan

"len ingattt--" tegur yola

"ya ya ya.. Tidak boleh ada perasaan cinta selain sayang diantara kita. Aku akan selalu ingat yol tanpa kamu beritahu" ujar aileen dengan muka datarnya seperti biasa

"aku sayang kalian" ucap yola dan dara bersamaan

"hm" hanya itu kata yang keluar dari mulu anak laki-laki berwajah tampan itu sambil merangkul dua sahabatnya

Ingatan aileen pada janji mereka 10 tahun yang lalu membuatnya mendengus kasar

"apa harus begini yol? Apa harus sesakit ini?" racaunya dalam hati.

Keesokan harinya seperti biasa rutinitas aileen menjemput dua gadis-gadisnya. Aileen menuruni tangga rumahnya dia tersenyum melihat bundanya sedang menyiapkan sarapan untuknya dan juga untuk sang suami tercinta

"Pagi bund" ucap aileen mengagetkan airin ibunda tercinta

"Pagi sayang.. Kamu ini suka sekali ngagetin bunda" kesal airin kepada anak sematawayangnya

Aileen hanya menyengir sambil berjalan menuju meja makan yang ternyata sudah ada ayah tercinta duduk sambil menyesap kopinya.

"No.. Gimana kuliah kamu? Masih sibuk?" tanya mahesa

Ps. Aileen dirumah di panggil kino oleh kedua orangtuanya

"seperti biasa yah.. Ngga sibuk banget sih, kenapa yah?" jawab aileen sambil memasukkan roti bakar buatan airin kemulutnya

"nggak.. Papa hanya ingin kamu mulai belajar menjalankan bisnis papa nak setelah kamu lulus perusahaan papa yang di rusia kamu yang kelola. Kamu ingat kan?"

"Nanti ya paa.."

"Nantinya kapan kino dari dulu kamu selalu bilang nanti 2 tahun lagi kamu lulus kuliah sayang. Papa hanya tidak mau kamu terlalu kesulitan nantinya"

"Udah mas nanti lagi dibicarainnya biarkan kino menikmati masa mudanya dulu yaa sayang" bela airin

Aileen tersenyum senang mendapatkan pembelaan dari sang bunda karena aileen tahu ayahnya hanya akan mendengarkan semua kata yang keluar dari mulut ibundanya

"bun yah.. Kino berangkat ya takut yola dan dara ngomel lagi kalau telat dijemput" ujar aileen beranjak mengambil kunci mobil dan mencium tangan kedua orang tuanya

"yah hati-hati" jawab mahesa, jangan salahkan aileen yang menjadi pria pendiam karena itu sifat turunan ayahnya.

"kin ini kasi ke yola dan dara bilangin jangan sampai telat makan ya" ujar airin sambil memberikan kotak makan untuk sahabatnya

Aileen meraih kotak itu lalu pergi menyalakan mobilnya, dia harus segera menjemput dua gadis itu jangan sampai telat karena kalau telat mulut dua gadis itu akan mengoceh sepanjang jalan kekampusnya, bukan aileen tidak suka tapi memang dia tipikal pria pendiam malas berdebat apalagi dengan kedua sahabat cerewetnya dia. Sampai sekarang pun dia masih bingung kenapa bisa bersahabat dengan dua gadis yang cerewet bin bawel seperti mereka.

Dari jauh aileen sudah melihat yola yang berdiri menunggu didepan rumahnya..

"Tumben udah keluar" pikir Aileen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love & FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang