Chapter 1

387 35 5
                                    

Ada banyak takdir dalam kehidupan yang selalu penuh rahasia. Entah memang dijaga agar tidak terungkap atau memang masih menunggu waktu untuk diungkap.

Lagipula menjalani hidup itu tidak selamanya manis seperti permen susu, kadang bisa asam atau bahkan pahit. Bisa menjadi terabaikan dan dibuang layaknya rumput liar atau bisa seperti bunga di rumah kaca dengan banyak warna.

Hanya saja hidup juga kadang penuh lelucon. Permen susu tidak selamanya akan manis, rumput liar tidak selalu terlihat buruk, yang asam atau pahit bisa saja menjadi rasa favorit, dan bunga hanya makhluk yang cepat layu meski di simpan dalam rumah kaca.

Menebak takdir itu sulit, dan merubahnya lebih sulit lagi.

Tapi 'dia'...

Meski harus menanggalkan nyawa

Merubah takdir 'orang itu' adalah tujuan hidupnya

Untuk selalu melihatnya bahagia adalah harapannya yang utama.

.
.

JUNG CASSIEAST (NJjaeje_)

proudly present

'FORGET-ME-NOT'

a YunJae fanfiction

BoyxBoy Romance
Drama, Friendship, Fiksi, Humor

If you Dont like YunJae or Boys Love
or even My Story, just make your Own story
If you cant do it, shut up your mouth

.
.

Wisteria ungu tergantung menghiasi sudut ruangan, pot kecilnya yang berwarna putih tergoyang sedikit saat angin menghembus pelan begitu pintu terbuka. Bunyi 'kling' dari lonceng karat diatas pintu mengalihkan atensi sepasang mata rusa.

Apa itu dahlia dan magnolia? Senyum disana lebih indah dari keduanya. "Selamat datang, ada yang bisa kubantu?" dan suaranya bahkan lebih manis jika disanding dengan sebuket petunia.

Yang baru datang memberikan tatapan memuja, menarik senyum lembut sebelum berkata, "Forget-me-not, kau punya?"

.
.

Salju pertama turun di akhir bulan november, di siang yang tidak begitu cerah angin musim gugur mendesir udara dingin hingga ke tulang seolah memberi salam perpisahan hari ini. Dengan kaus lengan panjang dan syal merah seadanya terlilit pada leher, sepasang kaki melangkah lincah menuju sebuah halte bus.

Kedua tangannya mengatup di depan wajah, mendapat tiupan dari mulut yang tidak berhenti memberi sedikit kehangatan tak berguna. Berselang beberapa langkah, akhirnya ia berhasil mencapai sebuah halte. Mencoba memepet sedikit pada beberapa orang yang memiliki niat sama, ia malah berakhir kembali terdorong. Usahanya berteduh gagal. Salju turun mengenai puncak pirang disana, doe besar dibawahnya berkedip saat melihat terlalu banyak orang yang menunggu.

"Kudengar salju pertama membuat jalanan menjadi licin dan beberapa bus memutuskan berhenti beroperasi." Suara payung yang terbuka mengalihkan atensi, membuatnya mendongak begitu langit abu-abu bukan lagi yang terlihat. "Hai, Hyung penjual bunga."

Sapaannya terdengar lembut ditelinga, kepalanya lantas menoleh pada sumber suara. Pupil dari si rusa mengecil, terkejut, "Kau... Si... Aaa..."

"Yunho."

Yang memegang payung menyebutkan nama. Ia tersenyum malu karena sempat lupa. "Yunho, maaf aku lupa. Dan kau tidak perlu memayungiku." karena dilihat dari manapun, orang ini tampak lebih mencondongkan payung untuknya ketimbang dirinya sendiri.

Forget-Me-NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang