SPECIAL YUNGI

501 58 7
                                    

Hari minggunya yuno tak jauh berbeda dari seha, ya bagaimana tidak saat ini yungi sedang belanja di mall

Saat mereka sedang berjalan tiba-tiba ada seorang pria yang menyapa iki, pria yang sangat kecil dan imut bahkan hampir seimut woo

Dia seorang adik kelas iki saat smp sekarang dia berada di smk jyp, ia adalah mantan iki dan sekarang pacarnya adalah temannya woo.

“kak iki?”
Tangan iki ditarik dari belakang

“eh felix?”

“hehe iya kak mau kemana ni?”

“ini biasa nganter jalan-jalan, kamu sendirian? Abin mana?”

“iya sendiri nih kak, lagi marahan kita”

“kebiasaan pasti kamunya yg ngulah kan?”

Bagaikan nyamuk yuno memilah milih baju sendiri sedangkan iki asik mengobrol dengan felix, bahkan ketika yuno bertanya antara mana yang lebih bagus iki hanya menjawab

“Dua-duanya bagus ko yang”

Kemudian berbalik ke arah felix lagi dan mengobrol kembali,
Selama 2 jam felix masi Bersama mereka, bahkan ketika felix bertanya iki bisa memilihkan baju untuknya. Yuno semakin kesal tapi sudahlah ini ditempat umum yuno tak mau masalah sepele menjadi besar.

“yang lapar makan dulu yuk”

“oh iya kamu belum makan dari pagi, mau makan apa sayang?”

“apa aja deh yg penting masuk perut hehe”

“yaudah ayok, felix ayok ikut”

“eh nggk deh nanti ganggu waktu nge date kalian”

“kalem kok kita mah, yuno juga kalem, iya kan yang?”
Iki menggenggam jari jemari yuno sambil bertanya

“hmm? Eh iya aku mah tenang aja ayok ikut”

Di dalam mobil menuju restoran yang dituju, biasanya yuno tak bisa diam, dia akan bercerita tentang apa saja hingga membuat sang kekasih sakit perut karena terlalu banyak tertawa.

Namun kali ini berbeda yuno tak diberi kesempatan untuk berbicara satu kata pun selalu terpotong oleh iki atau felix.

“yang kita dulu pernah kesini pas…..”

Perkataan yuno terpotong oleh felix
“eh iya dlu aku pernah main sama anak skz juga kesini, tempatnya enak buat piknik”

“oh iya? Emang seru pemandangannya bagus buat foto-foto juga bagus yakan yang?”

“hmm”
Sebatas hmm yg yuno keluarkan karena malas

“kak iki dlu kita pernah ke tempat itu berdua seru banget jadi pengen kesana lagi hahaha”

Felix lupa dia sudah menjadi mantan dan orang yg lebih berhak mengajak iki bercerita yaitu kekasihnya, iki kalap melihat raut muka yuno yang tersenyum paksa itu

“hehe iya felix”
Iki menjawab dengan gagu karena bingung

“eh maaf kak yuno aku….”

“gak apa-apa felix wajar kok, tenang aja hehe suka ya felix banyak bercerita jadi gak sepi”

Iki menggenggam tangan milik sang kekasih lalu tersenyum tanda terimakasih sudah mengerti

“iya dia banyak ngomong dari dulu emang, jadi kehibur apalagi klo lagi sedih”

“hehe bisa aja kak yuno sama kak iki”

Iki tak peka harusnya yuno yang iki puji-puji ah sudahlah

Tepat di depan restoran iki turun lebih dulu membuka pintu untuk kekasihnya, dan yang membuat yuno kaget, iki juga membukakan pintu untuk mantan kekasihnya, batin yuno ‘apa ini wajar?’

• .
• .
• .
• .
• .

Mereka telah menyelesaikan makan siang yang kesiangan karena mereka makan di sore hari anggap saja makan malam.

Kini mereka berada ditempat parkir

“kak iki duluan aja abin mau jemput katanya”

“sama kita aja felix keanya abin bakal lama deh”

“gak apa-apa aku nunggu disini aja”

“yaudah mau ditungguin?”

Yuno menarik baju lengan milik iki dan saang kekasih melirik
“kenapa yang?”

“kamu yang kenapa maksa banget sama felix”
Yuno langsung masuk ke dalam mobil dan menutupnya sedikit keras

“eh felix duluan ya maaf ditinggal”

“iya kakk”

• .
• .
• .
• .

Didalam mobil iki berusaha bertanya namun tak digubris oleh yuno

“kamu kenapa??”

Yuno tak menjawab dan hanya menyilangkan tangan di dadanya sambil melihat keluar jendela berusaha untuk tak memperlihatkan raut mukanya

“sayang? Kamu cemburu? Itukan felix kamu tau dia kan? Toh dia juga udah punya pacar?”

Yuno tak suka iki seperti itu, gampang berbicara dan tak merasakan perasaan yuno,

Tanpa sadar yuno meneteskan air matanya dan mengusapnya, iki melihat yuno mengusap pipi dengan tangannya iki sadar yuno menangis.

“kamu ko jadi emosional gini yang? Emang aku buat salah apa? Aku gak suka kamu diem gini”

Yuno menarik nafasnya kesal bahwa dialah yang di diamkan dari tadi

“kamu gak sadar apa yg kamu lakuin? Iya aku tau mungkin kamu kangen masa-masa sama mantan kamu, tapi yang lebih berhak kamu ajak ngomong itu aku bukan dia yang status nya udah bekas pacar, kamu ngebukain pintu dia buat apa? Buat nyari perhatian dia lagi? Yang ngediemin itu bukan aku tapi kamu ke aku, emang klo udah ketemu mantan lupa sama pacarnya”

“yang gak gitu :( ”
Iki menarik jari jemari milik yuno tapi yuno melepaskannya dan terisak

“jangan ngomong sama aku lagi”

“tapi yang….”

“kamu ngomong lagi aku mau turun di depan”










TBC
Double update takut keburu ada tugas lagi muehhehehe
Ternyata seseneng ini ada yg nge vote sama comment ehee
Tencuu kleann

RECEH ATEEZ WOOSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang