01 : hubungan

463 45 7
                                    

sang matahari mengucap janji pada bunganya untuk selalu bersama sampai akhir hayat yang memutuskan hubungan mereka, bukan sang bulan ataupun keadaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sang matahari mengucap janji pada bunganya untuk selalu bersama sampai akhir hayat yang memutuskan hubungan mereka, bukan sang bulan ataupun keadaan.

"aku tak bisa mengatakan hal romantis ataupun omong kosong tak berdasar. namun, aku berjanji akan terus menemanimu apapun yang terjadi. aku rasa hubungan kita perlu melewati batas saat ini, aku menyukaimu lebih tepatnya cinta namun aku tak bisa mengatakan hal-hal seperti itu. jadi, maukah kau menjadi kekasihku ju haknyeon?"

haknyeon terdiam setelah mendengar tuturan kata yang sunwoo keluarkan dengan susah payahnya, sang mataharinya.

"aku tau aku ini bodoh-"

haknyeon menyela, "tidak, kamu tidak bodoh hanya sedikit pintar. tapi-" dia membuang muka. "sejak kapan kamu mulai merasakan perasaan seperti ini?"

"aku tak tahu sejak kapan rasa ini muncul. hanya saja rasanya sesak jika ku pendam terus-menerus. ini sedikit menggelikan jika kukatakan-" sunwoo tersenyum, "aku selalu memikirkanmu, apa bungaku akan menerima pengakuan rasa ini? apa bungaku bahagia bersamaku atau mungkin rasanya bosan bersamaku? apa bungaku memikirkanku juga? atau apa bungaku memiliki perasaan yang sama kepadaku? banyak yang kupikirkan tentangmu, tentu saja tak hanya itu namun akan menggelikan jika kuceritakan"

"mengapa tidak sejak lama?" haknyeon menatap mata sunwoo dengan tajam membuat sang matahari bingung akan perlakuan sang bunga dihadapannya.

"aku menunggumu untuk mengatakan hal itu, aku hampir lelah menunggu jika kau tak tahu"

mau tak mau sunwoo tertawa setelah mendengar apa yang haknyeon ucapkan, karena manurutnya ini lucu juga sedikit menyedihkan.

bagaimana jika haknyeon lelah dan menyukai orang lain ketimbang dirinya, bisa-bisa dia menangis dikamarnya dan menyalahkan segala keberuntungan dalam dirinya.

"kamu tertawa?!" lagi-lagi haknyeon menatap matanya tajam.

tau alasan dia tertawa? saat haknyeon sedang marah, wajahnya terlalu manis untuk dikatakan sebagai ekspresi marah. tak cocok.

"bungaku ini sangat manis jika sedang marah, tidak tau kan? apalagi saat bungaku tersenyum, manis dalam dirimu bertambah"

haknyeon merasa pipinya sudah bersemu sejak tadi, dia malu saat sunwoo mengatakan bahwa dia bunganya. tidak ada rasa geli ataupun tak suka hanya saja dia malu saat sunwoo mengatakan hal itu, sensasi yang berbeda saat sang ayah yang mengatakannya.

"jadi bagaimana? aku menunggu jawabanmu ju haknyeon" sunwoo tersenyum, untuk kesekian kalinya.

"bisakah memberiku waktu untuk berfikir sejenak saja?"

"apakah perlu?"

haknyeon mengangguk cepat, "tentu saja"

"baiklah" sunwoo menarik haknyeon untuk duduk disampingnya, dan mengusap-usap tangan kanan milik haknyeon sekaligus mengaitkan jarinya.

haknyeon sebenarnya hanya mencari alasan dengan barfikir padahal dia tak ada niat untuk berfikir dan langsung menerima sunwoo sebagai kekasihnya.

sedangkan sunwoo hanya melihat banyaknya bunga sembari bersenandung lagu milik artis terkenal the boyz-melting heart.

"aku sudah memutuskan-" membuat sunwoo yang awalnya bernyanyi kecil berhenti dan menatapnya dalam, "aku bukannya bermaksud menolakmu. aku hanya-"

"aku sudah tau jawabanmu, aku terima semuanya tenang saja kita akan tetap bersahabat" dia menghela nafasnya pelan.

haknyeon mengerutkan dahinya tak suka, apa-apaan kim sunwoo ini padahal dia sama sekali belum menyelesaikan kalimatnya.

"kim sunwoo apa maksudmu? aku bahkan belum selesai berbicara dan kau memotongnya? begini, izinkan aku mengatakan semuanya padamu, aku juga menyukaimu seperti kau yang menyukaiku. aku juga sempat berfikir untuk melewati batas hubungan, namun aku takut jika matahariku ini tidak akan suka dengan apa yang akan ku katakan-" haknyeon menarik nafasnya, "aku menerimamu sebagai kekasihku, kim sunwoo mataharinya haknyeon"

sunwoo terkejut juga ingin fokus menatap wajahnya. di satu sisi haknyeon menerimanya sebagai seorang kekasih sekaligus sahabat, namun di sisi lain wajah haknyeon yang bersemu merah sangat manis untuk tak dilihatnya.

"maaf aku memotong kalimatmu dan membuatmu kesal. aku ingin berterimakasih karena bungaku menerimaku sebagai seorang kekasih, pegang janjiku apapun yang terjadi. kau milikku sekarang?" dia menatap kedua mata haknyeon dengan tulus.

"aku milikmu kim sunwoo"

dengan segera sunwoo berdiri dan membawa sang kekasih kedalam pelukannya. rasanya sangat bahagia sekarang, sangat-sangat bahagia baginya.

"sekali lagi, aku berterimakasih padamu sayang"

rasanya haknyeon ingin tenggelam setelah mendengar kata 'sayang' keluar dari mulut kekasihnya, rasanya sangat luar biasa.

"aku menyayangimu, tau kan? aku akan selalu menyayangimu"

mereka bahkan tak melepaskan pelukan satu sama lain, seakan-akan takut jika salah satu akan pergi setelah pelukan terlepas.

"aku juga, menyayangi matahariku"

ah, lihatlah kata-kata manis itu terucap begitu saja semakin membuat sunwoo tak bisa menahan diri untuk tersenyum sekarang.

semesta menyaksikan kedua insannya tersenyum bahagia, sepertinya semesta juga mengizinkan mereka berbahagia di banyaknya bunga yang bertumpuk dan rasanya seperti bunga juga ikut bahagia dengan menyanyi untuk mereka.

berbagi kehangatan juga kebahagiaan. itu mungkin kalimat yang cocok untuk mereka sekarang.

-To Be Continued-

'catatan orion´

hellaw orion bawa book special desember! book ini special sunwoo sama haknyeon a.k.a sunhak
don't forget to vomment!

-𝑂𝑟𝑖𝑜𝑛 𝐴𝑛𝑡𝑎𝑟𝑒𝑠-

Christmassy! -sunhak spesial desember- ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang