#1

24 2 2
                                    

Waktu yang diberikan hanya beberapa bulan sebelum kelulusan, Player harus membunuh teman sekelas nya atau yang disebut non player.

22 orang ... 22 nyawa
Mengerikan...
tapi apa boleh buat?
Sekolah ini aneh,desa ini aneh,semua orang yang ada disini aneh.

Desa ini tidak memiliki nama,dan hanya ada satu sekolah SMA.

Desa ini mempunyai aturan yang kejam dan desa ini benar-benar berada di daerah terpencil. Kenapa tidak coba melarikan diri saja dari desa itu?

Kalau melarikan diri,kamu mati.

Bahkan setiap orang tua harus memiliki minimal 3 anak,agar penduduk di desa tersebut tidak berkurang. Karena beberapa anak meninggal di GSOD.

°
°
°

*Sebulan kemudian setelah kenaikan kelas 3.

"kring...kring...kring"

"Karena bel istirahat sudah berbunyi,pelajaran ibu akhiri sampai sini,jangan lupa kumpulkan tugas kalian besok" ucap Ibu sera dan pergi meninggalkan ruangan kelas.

Sudah satu bulan,namun situasi masih aman,tidak ada yang terbunuh.

[[ GSOD ROOMCHAT ]]

D : Ah benar-benar membosankan,kenapa kalian gaada yang bunuh non player satu pun? Ayo cepat,atau identitas salah satu dari kalian daisy bongkar.

ƪ(˘⌣˘)ʃ

D : eh!? Sudah ada ternyata hihihi (≧▽≦).
Congrast

Wonjin killed Jini.
(Ini gak terlihat ya,cuman bisa dibaca sama Daisy)

°°°

[[ GSOD FOR WONJIN ]]

°

D : ekhemm congrast wonjin!♡(> ਊ <)♡
Kamu player pertama yang membunuh non player~

Reward : "Weapon Card"
[[Claim]]
Read.

WJ : [[ Claim ]]
Done✓

°°°

"Kyaaakkk!!"

Seisi kelas terkejut karena teriakan dari shuhua.

"Sialan! Ada yang membunuh Jini di toilet,player sialan! Mereka sudah memulai game nya" teriak shuhua sambil menangis terisak-isak.

Keadaan kelas menjadi ribut,shuhua masih menangis sambil ditenangkan oleh teman-temannya.

"Ah .... Sudah dimulai ya" tanya Serim ke allen yang sedang mencatat tugas milik allen.

"Aneh...selama bertahun-tahun kenapa tidak ada yang tau siapa orang dibalik aplikasi ini" tanya allen ke serim

Serim terhenti menulis catatan nya dan duduk menghadap allen.

"Saling melindungi" ucap serim memegang tangan allen dan mengusap-ngusap punggung tangan nya. "Huh?" Allen bingung

"Apapun yang terjadi,aku tetap disamping kamu,dan kamu juga harus tetap disamping aku" serim senyum menatap dalam mata allen kemudian mencubit pipi allen yang terlihat seperti mochi. "Kenapa gemas banget sih" ucap nya dan lanjut menulis.

CravityGame : Silent or Die.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang