#OS - 𝐃𝐄𝐋𝐔𝐂𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑

258 35 103
                                    

---
❄︎ 𝖨𝗇𝗈𝗃𝗂𝗇 𝖸𝖺𝗆𝖺𝗇𝖺𝗄𝖺 𝖮𝗇𝖾𝗌𝗁𝗈𝗈𝗍 ❄︎
𝖥𝗈𝗋 𝖪𝗌𝖶’𝗌 𝖤𝗏𝖾𝗇𝗍; konohaswriters
𝖪𝗈𝗏𝖾𝗋 𝗇 𝖡𝖺𝗇𝗇𝖾𝗋 𝖼𝗋𝖾𝖽𝗂𝗍𝗌 𝖻𝗒 𝗉𝗂𝗇𝗍𝖾𝗋𝖾𝗌𝗍, 𝗍𝗐𝗂𝗍𝗍𝖾𝗋
𝗋𝖺𝗍𝖾 𝖳 𝗇 𝖠𝖴
𝖶𝗋𝗂𝗍𝗍𝖾𝗇 𝖻𝗒 𝖧𝗂𝗋𝖺
❄︎
❄︎
❄︎

      𝐃esember, bulan akhir untuk memulai awal yang baru, bulan di mana semua haru bersatu, semua duka bertemu. Bukan maksudku ingin bilang bahwa aku membenci Desember, tapi begitu realitasnya. Mencoba tidak benci, akan membawaku menjadi orang yang munafik. Padahal pada awal Januari kami sudah mengharapkan banyak bintang, menerbangkan berbagai angan, namun semua membawa kami pada Desember yang kelam. Tidak ada surat dari tinta biru, tidak ada hadiah-hadiah natal pembawa bahagia, tidak ada tawa... sirna. Bahkan saat kulihat Bunda tersenyum penuh harap, aku tidak menemukan ketulusan dari senyumnya di sana.

     “Sebentar lagi natal, Bunda akan membuat banyak makanan. Kita akan pergi bermain ke rumah petani labu yang dulu sering didatangi. Bagaimana, Sayang?” tanya Bunda dengan mata fokus pada baju yang tengah dilipatnya.

     Aku tidak menggubris pertanyaan Bunda, justru mendengar Bunda berkata demikian membuat tanganku mengepal erat. Ada rasa tidak mau dan kecewa mendapati Bunda seperti itu.

     “Ah! Idemu bagus juga. Bagaimana jika kita main iceskating? Bukankah itu seru?” Bunda masih bertanya, kemudian berdiri membawa satu bak baju yang sudah dilipat. Bibirnya mengulas senyum, kakinya melangkah riang dan duduk di sofa yang tidak dihuni. Matanya menoleh ke arah kanan lalu berkata, “Kita akan bersenang-senang. Seperti natal tahun lalu.”

     Bunda tiba-tiba tertawa. “Bunda,” sahutku pelan.

     “Ada apa, Inojin-kun? Kenapa kau berdiri di sana? Ayo duduk bersama kami. Papa ingin mendengar ceritamu yang menyukai gadis matahari itu.” Bunda menepuk sofa di sebelah kirinya, bermaksud mengajakku untuk duduk di sana.

    Napas yang kurasa sesak perlahan terhembus sumbang. Merasa lelah melihat Bunda selalu berbicara sendiri, seolah ada sosok Papa di sana. Namun aku tidak melihatnya. Tidak pernah melihatnya sejak bulan Desember lalu.

     Sosoknya telah lama hilang, tapi Bunda lambat menyadari, lambat menerima yang sudah pergi.

❄︎
❄︎
❄︎

𝑫𝑬𝑳𝑼𝑪𝑬𝑴𝑩𝑬𝑹

“𝐷𝑒𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑎𝑑𝑎, 𝑑𝑒𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑖...
𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖, 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑚𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑠𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑚.”

❄︎
❄︎
❄︎

     “Merry Christmas!”

     Semua tertawa begitu pandangan mereka tertuju pada Boruto yang memakai topi Sinterklas dengan kacamata hitam dan satu karung berisi kardus bekas di punggungnya.

    Siang yang dingin ini, kami, aku dan teman-teman sekelas tengah membersihkan gudang sebelum libur musim dingin tiba. Namun mereka yang diperintah sama sekali tidak melakukan tugasnya, melainkan bermain-main dengan barang-barang yang ada, mencoba memparodikan suatu scene film drama yang terlewat dramatis, memparodikan cara bicaranya Konohamaru-sensei dengan ciri khasnya 'kore', dan juga Sinterklas.

Inojin | DELUCEMBER [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang