A1

215 24 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Happy reading








"Minjuu...beliin gue minum dong" ucap seseorang ke arah perempuan berambut panjang dengan kaca mata yang bertengger di hidungnya. Perempuan berkacamata itu merasa terpanggil dan mengangkat kepalanya yang awalnya menunduk. "Ya?"

 "Ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Beliin gue minum!" Ulang orang itu dengan bentakan dan membuat seisi kelas menoleh ke arah meja minju.

"U-uangnya?" Tanya minju sedikit ketakutan.

"Di dompet lo ada uang?" Minju menganggukan kepala menanggapi pertanyaan orang itu yang bukan lain. Nancy, salah satu anak penyumbang terbesar di sekolah yang Minju tempati. "Pake aja uang lo"

"Nanti saya makan pake apa?" Bingung minju, pasalnya minju ini termasuk golongan siswa kurang mampu. Uang saku yang ia bawa hanya cukup untuk membeli makan dan minum sekali. "Bukan urusan gue, cepet!" Gertak Nancy.

Akhirnya minju memilih membelikan apa yang Nancy perintah, ada alasan dibalik penurutnya Minju ke Nancy.

Bukan hanya salah satu anak penyumbang disekolah ini, Nancy juga salah satu siswa yang paling sering membully siswa yang kurang mampu seperti Minju. Dan Minju sendiri cukup takut dengan yang namanya pukulan, Nancy sendiri ketika membully pasti memakai kekerasan.

Minju perempuan berparas cantik, salah satu anak paling berprestasi di sekolahnya. Tetapi dibalik paras cantiknya terdapat berbagai kesedihan yang ia simpan sendirian. Kesedihan tentang kedua orang tuanya yang harus meninggalkan ia ketika masih berumur 10 tahun akibat kecelakaan.

Setelah kecelakan itu hak asuh minju diambil alih oleh paman dan bibinya. Tetapi ketika minju berumur empat belas tahun pamannya harus pergi menyusul kedua orang tuanya, dan sejak kematian paman minju semua berubah.

Sikap bibi minju yang awalnya penyayang menjadi pemarah. Tak jarang juga minju mejadi sasaran amukan dari bibinya, entah itu berbentuk pukulan ataupun perkataan.

Sering kali minju mendapat kekerasan fisik dari bibinya. Dan akibat dari kekerasan itu, minju menjadi anak pendiam dan sulit untuk bersosialisi dengan anak-anak seusianya.

Hingga puncak perlakuan bibi minju paling parah ketika bibinya pergi bersama saudara-saudaranya tanpa mengajak dirinya dan tidak pernah kembali sampai sekarang.

Bisa disebut juga minju dibuang oleh keluarganya sendiri dan warisan yang seharusnya mejadi hak minju juga diambil oleh bibinya. Dan ya, minju sekarang sebatangkara, hidup dengan uang pas-pas'an yang ia dapatkan dari kerja part time.

"Permisi bu, jus jeruknya tiga" ucap minju ke penjual minuman didepannya. Penjual tersebut langsung bergegas mengambilkan pesanan yang minju ucapkan tadi.

"Ini non" penjual tersebut menyondorkan 3 cup jus diatas nampan di depan Minju. Dengan perlahan Minju memindahkan cup berisi jus jeruk itu ke tangannya dan bersyukur tangannya masih mampu membawa 3 cup itu secara bersamaan. Ya meski sedikit kesusahan sih.

Dari kejauhan terdengar suara teriakan yang membuat seluruh kantin menjadi ramai tak terkendali.

"AAAAAA CHAEWON GANTENG BANGET!!"

"YUJINN MUNDUR DIKIT, GANTENGNYA KELEWATAN!!"

"HYEWON SENYUM DIKIT DONG!!!"

"YENA!!!!!"

Teriakan itu ditunjukan kepada 4 pria yang berjalan kearah meja yang sedikit dekat dengan posisi Minju berdiri.

Minju sedikit terkejut dengan aura yang dipancarkan oleh ke-empat pria tadi. "Orang sombong pasti" batin Minju setelah itu bergerak meninggalkan kantin sembari membawa tiga cup minuman ditangannya.

Minju salah, seharusnya ia tidak memilih meninggalkan kantin sekarang. Ia lupa dengan keadaan kantin yang sedikit kacau karna kedatangan 'F4'.

Minju juga tidak memperhatikan jalan didepannya, tanpa Minju ketahui seseorang dengan almamater maroon berjalan ke arahnya dengan kerumunan perempuan yang meneriaki namanya.

Brukk

Minju terkejut melihat apa yang terjadi didepannya, begitu juga dengan para perempuan penganut 'F4 is mine'. Minuman yang Minju bawa tumpah di almamater salah satu anak 'F4', Minju tak sengaja, ada seseorang dari arah belakang mendorongnya yang membuat ia harus kehilangan keseimbangan dan menumpahkan isi jusnya di almamater pria didepannya.

"Maaf!" Ucap minju sembari membersihkan sisa jus di almamater pria didepannya.

"maaf chaewon.."

Ya, pria yang menjadi korban jus Minju itu Chaewon. Pria dengan paras tampan dan berkepribadian dingin.

Minju kenal Chaewon sebab ia dan Chaewon berada di kelas yang sama. Meski berada di satu ruangan mereka berdua tak pernah saling sapa atau pun tegur, ya di karenakan sifat Chaewon yang cuek dan dingin kepada siapapun kecuali tiga temannya.

"minggir" ucap Chaewon tenang. Setelah mendengar ucapan Chaewon, tangan Minju yang masih berkutat dengan almamater Chaewon buru-buru menariknya dan mundur beberapa langkah.

Setelah Minju mundur Chaewon dengan wajah dinginnya berjalan melewati Minju dan mendekat ke arah meja tempat teman-temannya duduk.

"lo gak papa won?" tanya salah satu temannya, Ahn Yujin.

"hm" jawab Chaewon setelah itu bergerak melepas almamaternya yang basah. "Hyewon mana?" tanya Chaewon yang baru sadar bahwa di bangku kantin yang mereka duduki cuma ada tiga orang.

"lagi mesen noh" sahut Yena sambil nunjuk Hyewon yang berdiri tak jauh dari tempat Chaewon ketumpahan minuman tadi.

XUXYIN|(a)RAIN|2020

gak usah pake prolog²an ye:)

(after) RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang