E M P A T

390 27 8
                                    

Sekarang sebagian  keluarga Axelion sedang berada diruangan tempat Naya dirawat. Setelah dipindahkan ke ruang rawat tangan Riana tidak berhenti mengelus lembut rambut Naya.

Riana amat sangat terpukul ketika mengetahui bahwa Naya adalah anaknya ketika keadaan seperti ini. Ia merasa gagal menjadi ibu karena tidak dapat menjaga putrinya sendiri.

"Ini semua salah ku"lirihan Riana dapat didengar semua orang yang berada diruangan tersebut.

"Honey ini buka salah mu,ini terjadi karena sudah menjadi takdir tuhan. Kita sebagai umatnya tinggal menjalankannya dengan sabar."jelas David yang diangguki oleh yang lain.

Setelah mengatakan itu ruangan tersebut menjadi sunyi kembali. Mereka sibuk dengan fikirannya masing masing.

Tiba tiba saja Riana merasakan tangan yang menggenggam tangan Naya yang terbebas dari infus bergerak. Riana yang panik pun langsung berteriak.

"MAS TANGAN QUEEN BERGERAK"ucap Riana sambil berteriak. David yang panik pun langsung memencet tombol yang menghubungkan ke dokter dan suster.

Tak lama kemudian dokter pun datang dengan beberapa suster dibelakangnya.

"Biar kami periksa dulu tuan. Anda bisa tunggu diluar"ujar suster yang datang bersamaan dengan dokter tersebut.

Setelah keluar dari ruangan Riana tidak berhenti menangis karena khawatir akan kondisi Naya putri satu satunya.

David yang melihat istrinya menangis pun segeran membawa Riana ke dalam dekapannya sambil mengeluarkan kata kata penenang.

"Honey,putri kita pasti sembuh kau tenang ya"ucap David sambil mengelus lembut rambut Riana.

Dokter yang menangani Naya pun akhirnya keluar. Ketika sudah berhadapan dengan keluarga Axelion dokter pun berkata. "Semuanya baik baik saja. Sekarang nona sudah bangun dan kondisinya sudah jauh lebih membaik"

"Tuan bisa kita bicara berdua"lanjut dokter bernama Erza.

"Baik"singkat David.

Riana,Kenzo serta Kevlar masuk ke dalam ruangan sedangkan David pergi mengikuti dokter Erza keruangannya.

Setelah sampai diruangannya dokter Erza menyampaikan apa yang ingin disampaikan ke David.

"Begini tuan apakah tadi nona memiliki alergi terhadap sesuatu?"tanya dokter Erza.

"Saya kurang tau dok. Kami baru menemuinya setelah belasan tahun"lirih David.

"Begini tuan diagnosa saya nona mengalami alergi terhadap makanan yang berbahan ikan yang mengakibatkan pusing dan sesak yang berlebihan"jelas dokter Erza.

"Apakah itu berbahaya dok"tanya David dengan khawatir.

"Jika nona menghindari makanan berbahan ikan itu tidak akan bahaya tuan"

"Baik itu saja yang ingin saya sampaikan"

"Baik kalau seperti itu saya permisi"setelah itu David segera pergi keluar dari ruangan dokter Erza.

Sedangkan diruangan Naya. Riana sedang menenangkan Naya yang sedari tadi terus menangis.

"Ini tidak mungkin"lirih Naya yang sapat didengar semua orang yang berada diruangan tersebut.

"Queen itu benar kau adalah adikku"jelas Kevlar.

Naya terus bergerak dipelukan Riana. Setelah pelukan terlepas Naya langsung menatap semua orang ya ada diruangannya.

"Apa itu benar"tanya Naya entah kepada siapa.

"Itu benar sayang kau adik kami,princess keluarga kami"jawab Kenzo.

"Tapi kenapa kalian baru menemui ku?"tanya Naya sambil menunduk.

"Kita sudah mencari mu dari dulu Queen. Tetapi anak buah daddy tidak ada yang pernah menemui mu"

"Kau tau kita,kita semua sangat rindu padamu"jelas Kenzo.

Naya yang mendengar penjelasan tersebut menjadi terdiam. Ia bingung harus percaya atau tidak dengan semua ini. "Bagaimana kalian tau aku adalah keluarga kalian?"tanya Naya dengan kepala menunduk.

Mereka yang mendengar itu pun segera memberikan berkas yang berada ditangan Kenzo. Dengan segera membaca berkas yang diberikan oleh Kenzo.

"Mommy"

Mereka semua kaget saat Naya memanggil Riana dengan panggilan mommy. Setelahh bertahun tahun akhirnya Riana merasakan rasanya dipanggil mommy oleh anak perempuannya yang selama ini ia nantikan.

"Iya sayang ini mommy"ucap Riana sambil memeluk tubuh Naya. Semua yang berada didalam ruangan menangis bahagia karena Naya sudah mempercayai mereka sebagai keluarga kandungnya.

Tak lama kemudian ada seseorang yang masuk kedalam ruang rawat Naya yang ternyata adalah David. David yang melihat mereka menangispun segera bergegas ke samping brankar Naya.

"Mengapa kalian menangis"

"Honey mengapa kau menangis"

"Kenzo kenapa kalian semua menangis"

"Kevlar bilang pada daddy kalian semua kenapa"

Semua pertanyaan David tanyakan tanpa mau memberikan jeda untuk merekaa berbicara sedikit pun. Riana yang sudah kesal kepada suaminya itu pun segera mencubit pinggang David sangking gemasnya.

"Bagaimana kita mau menjawab kalau kau saja tidak berhenti berbicara"sewot Riana kepada David.

David yang mendengar suara Riana pun menjadi meringis apalagi tatapan yang diberikan Riana membuatnya tak berkutik.

"Daddy"

David yang mendengar suara itu menegang. Hatinya menghangat setelah mendengar suara itu. Dengan segera David memeluk tubuh kecil Naya dengan erat.




AKHIRNYA AKU BISA UP LAGI

SORRY BANGET BARU BISA UP SEKARANG. SEMOGA KALIAN SUKA YA.AKU USAHAKAN BAKAL UP LEBIH CEPAT DARI SEBELUMNYA

THANK YOU


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NayaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang