Dua Nama
(Kumpulan Prosa) Puan, aku pernah menyimpan sepotong kenangan di balik bingkai matamu yang teduh dan basah-yang lantas gugur satu-satu bersama waktu. Sampai akhirnya aku berhenti melangkah. Sampai akhirnya, aku hanya menitipkan sekumpulan kata di jendela kamarmu. Kata yang kunamakan Aksara Hujan. Menderu, parau kata-k...