The Promise
oneshoot general fiction sad
perjalanan pulang selalu punya ceritanya sendiri. terkadang kita memang harus melewatinya dengan sibuk dengan pikiran masing-masing dan waktu terasa berjalan cukup lama. namun, saat kita menemukan hal yang menyenangkan, waktu terasa singkat.
karena semua mungkin tak bisa mendapatkan kesempatan kedua, aku harus mengorbankan satu yang bisa membuatku tersenyum untuk ambisiku. seharusnya aku sudah mempersiapkan diri, namun ternyata segalanya tetap menyakitkan saat ada di depan mata.
Damar bilang, rindu itu bisa mengalahkan jarak dan waktu. Bahkan, bisa meruntuhkan ego dan gengsi. Sedangkan, untuk Kania, orang yang menuruti rindu adalah manusia terbodoh yang pernah ada. Untuk rindu yang terlampau egois, untuk cerita yang belum terselesaikan, dan untukku yang ingin meluruskan kisah yang tak terucap...
Darimu, aku belajar bersabar dan mengikhlaskan. Memang apa yang selama ini kita yakini akan selalu menjadi hal baik. Apa yang kita nanti akan kembali dala bentuk yang baik. Tetapi, kita bisa mendapatkan sebuah pelajaran dari semua ini, bukan? Mungkin memang jalan kita yang tak saling bersinggungan. Namun, aku bahagia...