Intersection [One-Shots and Prose]
Life is an intersection. And every intersection has its own story.
Life is an intersection. And every intersection has its own story.
Pernah memberikan secercah uang Anda untuk pengemis? Merasa iba jika pengemis itu membawa bayi atau anak-anak? Berharap uang Anda akan membantu ekonomi mereka? Coba pikir lagi. Jika Anda pernah menghabiskan waktu dengan seorang bayi, Anda pasti menyadari bahwa bayi sangat mudah terbangun dari tidurnya. Entah itu kare...
Lautan semakin aneh. Tempat tinggal terakhirku bahkan berubah, memaksaku untuk pindah. Tidak ada lagi ikan kecil di sana dan koral-koralnya kehilangan warna. Belum lama aku mendengar kalau ada penyu yang tidak bisa pulang. Dia bilang pantainya hilang, berubah jadi batu raksasa berwarna abu-abu. Meski pantaiku masih se...
"Selamat ulang tahun, Ibu!" teriak sebuah suara yang familiar. Suara itu kemudian hilang, digantikan pelukan erat. Kedua lenganku membalas dekapan anak kesayanganku. Pelukannya terasa hangat, mengingatkanku akan perjuangan ayah, Nusantara, saat mendirikan Majapahit dulu. Batavia sekarang sudah dewasa, meski masalah me...
"Jadi, saya harus bayar berapa?" Mencuri dengar itu tidak baik, bukan? Siapa tidak tahu hal itu? Tidak ada. Siapa yang peduli? Tidak ada juga. Apalagi, aku mendengar namaku disebut. Rasa penasaranku terlanjur menggebu-gebu. Bagaimana tidak? Ayahku akhirnya menelepon koleganya. "Empat puluh saja, Pak." Untung bagiku, a...
Hampir tiga tahun. Selama itu aku berjuang setengah mati demi satu kursi kedokteran di universitas negeri. Konon katanya biayanya tidak semahal swasta. Tapi aku juga tidak ambil pusing karena pemerintah masih berbaik hati memberikan Bidikmisi. Semoga saja aku bisa lolos dengan Bidikmisi. Semoga. Ayah dan Ibu tidak ter...
Untuk kesekian kalinya aku menunjukkan prestasiku. Nilai 100 ku yang ke 100. Namun kali ini pandangan mama berbeda, beliau melirikku sinis sambil berbisik di telingaku. "Mama nggak bangga sama kamu." © wicksn 2017
[bukan cerpen cinta-cintaan] Negeri ini membutuhkan suara kita, Sadewa, meski taruhannya adalah nyawa. Ketahuilah, mereka membungkam setiap orang karena mereka takut pada jiwa ksatria yang tumbuh pada diri orang baik yang berkata benar. Sebagaimana yang tertanam di jiwa kakakmu. Maka tetaplah menjadi orang baik yang...
[1/1] Hai, aku Arumi. Pardedea Arumi Bunga. Siswa kelas 5 SD yang bercita-cita menjadi tukang bersih-bersih di kereta. Unik, kan? [digubah di tahun 2017 oleh nona-hujan]
[1/1] Gilang adalah siswa yang baik. Setidaknya begitu, sampai ia merasa lelah. Semestinya memang tak seperti ini, tetapi Gilang tak memiliki pilihan lain. [digubah di tahun 2017 oleh nona-hujan]
"Nak, mulai besok mama mau kamu di rumah aja. Nggak usah ke sekolah." © wicksn 2017