Tetangga sebelah, Membangun gubuk tapi mewah, Sedangkan kami bertumpuk dikontrakan, Layaknya ikan yang diobral dipasar tradisional, Jangankan rumah, Untuk makanpun susah, Pabrik adalah tempat utama, Tetapi hutang bertumpuk dimana-mana, Mana kesejahteraan buruh? Apakah harus ada marsinah selanjutnya, Agar nasib kami bisa berubah, Atau memang kami akan menjadi budak saja? Kami punya tenaga, Kalian punya uang, Kami bekerja, Kalian yang mendulang, Padahal tanpa kami, Mesinpun tak mampu berputar, Tanpa kami, Pabrik tak mampu beroperasi, Tetapi nasib kami? Mentok sampai disini, Hanya sekedar untuk makan, Selebihnya hutang! ~ AMA2018 HAL.3