Angga bukan laki-laki kuat yang bisa begitu saja menerima kehancuran dan tenggelam di dalamnya. Ia hanya laki-laki dengan hasrat menggores kertas. Maka, ketika seorang laki-laki aneh datang menawarkan bahu, Angga tidak menolaknya. Untuk apa? hidupnya hancur dan tanggung jawab masih dipundak. Angga tidak boleh menyerah begitu saja meskipun Ia lelah setengah mati. Sedangkan laki-laki itu menawarkan banyak hal dan Angga dengan segenap kewarasannya memberikan imbalan. Hatinya. Tubuhnya. Apapun itu tidak masalah. Toh, hatinya sudah pecah, untuk apalagi disimpan rapat-rapat?
32 parts