Jeffrey tidak tau jika ciuman tidak sengaja yang ia lakukan dengan seorang gadis yang dia sendiri tidak kenal bisa bertahan hingga sekarang. Pikirannya selalu dihantui saat bibir mereka bersentuhan dengan lembut. Bahkan dirinya tidak bisa melupakan rupa gadis itu. Setelah sebulan lamanya terakhir kali mereka bertemu, akhirnya dirinya dipertemukan kembali di Klinik Anak Desa Sirih. Ia sedikit terkejut mengetahui perempuan itu adalah perempuan yang susah didekati karena waktunya yang terlalu sibuk untuk urusan pendidikan. Apalagi ditambah gadis itu sebentar lagi akan melakukan seminar karena kecerdasannya dalam menangani pasien saat magang dan saat menjadi relawan di pulau seribu. Jeffrey selalu mencari celah agar selalu bertemu perempuan berambut pirang itu. Namun saat ia bersitatap dengan netra kelabu itu, perempuan itu selalu tampak disibukkan oleh berbagai hal. Kejadian tak terduga ini juga bisa disebut sebagai keberuntungannya karena selalu dipertemukan oleh perempuan itu walaupun dalam keadaan tidak sengaja. Jeffrey selalu dibuat kagum dengan sikap perempuan itu. Bahkan baru kali ini dia menemukan perempuan yang berani tidak membalas senyumannya, dimana para gadis selalu ingin menyentuh pipi berdimple miliknya. Bahkan perempuan itu menolak tegas saat dirinya menawari pipit miliknya secara gratis.