Udah dibawa Kabur ditambah nikah ala muslim katanya aku harus islam dulu, ih mana bisa aku meninggalkan kepercayaanku begitu saja. tapi berkat seorang sahabat akhirnya aku menikah disebuah catatan sipil karena suamiku tak tega melihat mukaku yang bersedih ketika dipaksa mengucapkan kalimat entahlah apa namanya dan bagaimana cara mengucapkannya,,,perasaan bibiku orang muslim ketika menikah dengan pamanq yang hindu ga seribet ini menikah bahkan ia tetap dengan keyakinannya sampai sekarang. keluarganya dan keluargaku sekarang sedang berhadapan seperti mau perang karena perdebatan bagaimana cara menikahkan kami berdua yang beda agama ini. mengatasnamaka cinta dan hamil bohongan bisakah membuat kami menyatu dengan sempurna tidak hanya kami tapi kedua budaya yang dibawa dari dua keluarga berbeda. _ Anak Agung Ayu Premaswari / Gusti Kanjeng Ratu Prema Kahiyang Ayu Ing Mataram menjadi sosok yang selalu ada buatnya membuatku melupakan siapa diriku, saking takutnya kehilangannya dan karena terburu - buru aku lupa kalau aku seharusnya tahu menikah secara islam wanitaku juga harus islam, mengucapkan kata - kata itu walau tersendat - sendat yang berkhir dengan beberapa kali pengulangan sampai akhirnya aku menghentikannya, tak mungkin memaksanya pindah keyakinan hanya demi diriku dan akhirnya memilih menikah di catatan sipil berkat bantuan seorang kolega bisnis. memperkenalkan dia sebagai seorang istri dikeraton bukan hal yang mudah ketika berhadapan dengan seorang Sultan dan kanjeng Ratu, serta bergidik ketika berhadapan dengan banyaknya keluarga Raja dari Pihak Ayah maupun pihak istriku. mengahadapi sidang hukuman yang akan memisahkan kami bukan hal mudah tapi sebuah kebohongan mengenai kehamilan istriku semoga saja membantu kami berdua dan untuk anak yang sementara bohongan Toh juga akan jadi kenyataan begitu kami sah secara hukum dan Adat. _ Rendra / Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amengku negara Sidibya Rajaputra Narendra Ing Mataram