Prolog Ravella Dia begitu indah. Dia tampak seperti malaikat. Semua gadis disekolah begitu memujanya. Tapi aku hanya bisa memandangnya dari kejauhan. Aku hanya seorang gadis biasa dan tentu saja aku juga terpikat oleh pesona fisiknya. Lalu dia datang padaku. Tidak ada sedikitpun kecurigaan dihatiku ketika dia mendekatiku yang bukan siapa siapa ini. Aku percaya padanya. Aku jatuh dalam pesonanya. Aku jatuh cinta padanya. Lalu kenyataan itu menghantamku, dia.. Dia menghancurkan hidupku Dia menyakitiku begitu dalam Aku begitu bodoh karena berpikir dia membalas cintaku. Dia bukan malaikat, bukan karena dia menyandang dua nama kramat dari kakek kakeknya. Tapi karena dia memang seorang titisan iblis. Seorang iblis yang menjelma menjadi malaikat. Daniel Kehadirannya adalah sesuatu yang tidak pernah aku harapkan. Aku hanya bermain main. Tetapi aku lupa jika aku bermain main dengan seorang malaikat. Dia mampu menyentuhku ditempat terdalam. Aku begitu terkejut dengan rasa baru dihatiku. Hati yang sudah lama mati. Ketika akhirnya aku mengakui perasaan itu, dia pergi. Aku hancur.. aku kehilangan sebagian hidupku. Aku tidak mencarinya, karena aku tahu aku telah menyakitinya, karena aku brengsek. Lalu hari itu tiba, hari tersial dalam hidupku sekaligus hari dimana aku mendapatkan malaikatku kembali...