Terkadang, kehidupan menghadirkan kita pada pilihan yang sulit. Seperti halnya Sulhan, seorang mahasiswa seni yang memilih mengikuti hasratnya dalam fotografi daripada merangkak di jalur yang sudah ditentukan keluarganya. Di tengah perjalanan hidup, Sulhan bertemu dengan Natalia, seorang gadis dari jurusan musik di kampusnya. Hubungan mereka berkembang hingga Sulhan menemukan arti sejati dari kebahagiaan dan penerimaan diri. Namun, seiring berjalannya waktu, Sulhan harus banyak kehilangan hal penting dalam hidupnya. "Aku benci waktu. Karena waktu merebut segalanya," kata Suhlan sambil menjepret senyum Natalia dengan kameranya. Segaris senyum hadir mewarnai bibirnya saat menatap gambar di dalam kamera. "Tapi ada momen di mana waktu membeku dan segalanya menjadi abadi. Mungkin perlahan waktu akan melunturkan senyum kamu, tapi di dalam gambar ini, senyum kamu abadi. Dan itu yang buat aku enggak akan pernah lupa bahwa kamu pernah sebahagia ini."