Jujur,
Aku ingin mati bersamamu.
Jujur,
Aku ingin mati disisimu.
Jujur,
Aku ingin mati dalam dekapanmu.
Jujur,
Aku mencintaimu
Jika hidup hanyalah permainan, lantas berapa harga sebuah kejujuran?
Kita hanya bermain, mengusahakan kemenangan.
Siapa yang akan menang?
Apakah protagonis yang jujur,
Ataukah antagonis yang pembohong?
Jawabannya tak ada.
Manusia hanya memperjuangkan dirinya. Berbohong secara terus menerus, bahkan kebohongan pun bisa dilakukan sang protagonis utama.
Bukankah,
Kita ini begitu hina?
Tak ada baik tak ada buruk.
Tak ada beda dengan makhluk makhluk yang melata.
Kita merayap,
Kehilangan arah dan pandangan.
Jatuh dalam kegelapan.
Bukankah,
Kita semakin pantas bertemu dengan kematian?
Wahai tuan,
Permainan telah usai.
Kau kalah telak dalam permainan papan ini.
Karena kejujuranmu,
Pada akhirnya pun kau kalah ditanganku,
Sang wanita penipu.
#inginsaiamenangidsetelahmelihattulisansaia