Seandainya ada waktu kesempatan untuk mengobrol empat mata denganmu, aku hanya ingin mengatakan bahwa terimakasih dan maaf atas semua rasa perasaan ini, terima kasih telah menjadi bagian dari proses pendewasaan ku, dan terimakasih juga sudah sempat untuk menjadi salah satu kebahagiaan yang aku harapkan berujung sempurna untuk kedepan, meskipun tidak demikian.
Aku juga minta maaf karena mungkin kamu pernah terbebani rasa cintaku yang aku tempatkan di kamu, dan maaf pernah segila itu pernah mencintaimu, maaf pernah memaksa diri meminta kepada Tuhan agar dipersatukan kembali dengan mu.
Aku sadar aku hanya melawan takdir, berharap kisah kita yang dulu bisa diulang kembali. Kamu berhak bahagia dengan apapun, siapapun yang akan kamu pilih dan menjalani kisah tanpa adanya aku di ceritamu, perihal rasa dan perasaan itu biarkan menjadi resiko yang aku pilih. Maaf menulis kisah kita disini, karena hanya itu sekarang yang bisa aku lakukan untuk mengenang kita, kisah kita yang melegenda ini akan aku jadikan cerita yang terus di kenangan, lly