AnnaRaa_Story

Assalamualaikum kak izin promosi karya orang lain
          Baca ya
          
          https://www.wattpad.com/story/391632626?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=maspiiaaa

Dalam rumah tangga, tentunya ada yang namanya ujian, berdiri kokoh kala menghadapi cobaan, bukanlah suatu hal yang mudah. Maka, perlulah kita mencari pasangan yang tepat. Dia yang menjadi perantara lebih dekatnya kita kepada Allah, penguat di setiap keadaan, pengingat kala diri tersesat, juga penenang kala hati diterjang risau. 
          
          -Ameer Zaidan Al-Fattah-

Melihatmu menderita adalah hal yang begitu menyakitkan. Membuatmu terseret masalah yang seharusnya hanya aku yang menanggung akibatnya tak pernah aku inginkan. Maafkanlah ketidakberdayaanku ini. 
          
          -Ameer Zaidan Al-Fattah-

Hari-hari terasa begitu berbeda setelah bersamamu. Hidup berdampingan denganmu seakan menjadi hal yang luar biasa bagiku, terasa mimpi, namun ternyata tidak, ini nyata, ya, ini nyata.
          Jadilah pasanganku didunia dan juga di akhirat kelak, suamiku... 
          
          -Madeena Haira Sayyidah-

Semu merahnya pipimu menjadi salah satu hal yang mulai aku sukai. Suara lembutmu bagai melodi yang senantiasa mengalun di telingaku. Ya Zawjatii... Tersenyumlah, sungguh keindahanmu dengan kuat telah menghipnotisku. 
          
          -Ameer Zaidan Al-Fattah-

Tak pernah kusangka perasaan ini akan berakhir dengan begitu manis, setelah ini akan kujaga dirimu dengan sepenuh hatiku, Ya Habibati, Ya Zawjati.
          
          -Ameer Zaidan Al-Fattah-
          
          •
          
          Aku merasa ini seakan mimpi, kau berdiri dihadapanku sebagai imamku, pemimpinku. Setalah kau menjabat tangan abiku, lalu mengucapkan akad, sesaat setelah itu aku bertekad bahwa dengan izin Allah aku akan berusaha mengabdikan hidupku untukmu, suamiku.
          
          -Madeena Haira Sayyidah-

Jodoh, sesuatu yang sangat dinanti-nanti kedatangannya oleh orang-orang. Padahal, ada yang lebih perlu kita persiapkan kedatangannya, ada yang lebih pasti akan kita temui dari pada jodoh, yaitu kematian. Entah bersanding dengan seseorang dipelaminan yang akan aku rasakan nanti atau mungkin akan terbaring sendirian dengan tanah diberbagai sisi.
          
          -Ameer Zaidan Al-Fattah-

Hari terus berlalu, minggu pun terus berganti, tak pernah terbayangkan hari istimewa dalam hidupku sebentar lagi akan terlaksana. Namun, perasaan bahagia sangat sulit aku hadirkan. 
          
          -Madeena Haira Sayyidah-
          

Kuharap harapan tak kembali datang padaku yang telah mencoba dengan keras melupakanmu. Tolong, berhentilah muncul dihadapanku. 
          
          -Madeena Haira Sayyidah-
          
          
          Rasanya ingin kukatakan perasaanku padamu saat itu juga. Namun, itu sesuatu yang tidaklah mungkin. Aku sudah benar-benar terlambat. 
          
          -Ameer Zaidan Al-Fattah-

Fikiran seakan tak pernah lelah menyerukan dan mengingatkan akan tujuanku untuk melupakanmu. Namun hatiku? Mengapa kau seakan enggan melihat dia berbahagia dengan orang lain? Bahkan kepada seorang anak kecil dengan suara lemahnya berkata "baba" pun sempat aku cemburui. Menambah keyakinanku bahwa semakin hari perasaan ini  semakin liar. 
          
          -Madeena Haira Sayyidah-