SirLoin8

Hallo, Kak, salam kenal.
          
          Aku mau recom cerita, Kak. Genrenya Romance Komedi.
          
          ¤¤¤
          
          "Oh!" Ran mengangguk. "Misalkan keluargaku, udah nggak anggap aku lagi, kamu mau nggak jadi keluargaku?"
          
          Aku tersenyum. "Pasti. Kita semua udah anggep kamu keluarga."
          
          "Bukan. Aku tuh, maunya membina keluarga bahagia bersama, gitu."
          
          Aku bingung dengan maksud Ran.
          
          "Maksudnya menciptakan generasi penerus yang tampan dan cantik."
          
          Aku menghela napas dengan kasar. Dasar bocah somvret! Otaknya masih sempet aja mikir ke sana. Kucopot sandal, lalu tampol dia. Kebiasaan, otak mesumnya itu nggak pernah dibuang.
          
          ¤¤¤
          
          Ini link untuk baca, Kak ;
          
          
          https://my.w.tt/URnYuXr785
          

ea_pjt

Guru sedang menerangkan pelajaran.
          
          Mereka semua hari ini terlihat sangat serius. Tapi, kenapa wajah guru ini tetap saja seperti lagi menahan BAB.
          
          “Heyyooooo!”
          
          “Welkombek to my yutub canel!” sambut Alfan mendengar kata-kata yang mengejutkan dari guru yang tadinya fokus menerangkan tadi.
          
          “Guyss, Buk Erna lagi buka channel youtube. Jadi, jangan lupa subrekkk ya, Guysss!” timpal Sahilla yang mengundang tawa siswa kelas itu.
          
          Ucapan Sahilla dan gelak tawa itu membuat Buk Erna–guru Biologi mereka mengernyit, matanya ia buka lebar, dan gigi bagian atasnya sudah menolak keras gigi bagian bawahnya. Begitupun sebaliknya.
          
          “Sans, Buk! Mereka ini memang not have akhlaq. Jadi, ibu paham-pahamlah!” ucap Ozi yang mencoba menenangkan Buk Erna dengan amarah yang berapi-api.
          
          Ingin tahu kelanjutannya?
          
          Ikuti The ZiGo
          
          https://my.w.tt/y6TeoTCkn8

SirLoin8

Hallo, Kak, salam kenal.
          
          Aku mau recom cerita, Kak. Genrenya Romance Komedi.
          
          ¤¤¤
          
          "Oh!" Ran mengangguk. "Misalkan keluargaku, udah nggak anggap aku lagi, kamu mau nggak jadi keluargaku?"
          
          Aku tersenyum. "Pasti. Kita semua udah anggep kamu keluarga."
          
          "Bukan. Aku tuh, maunya membina keluarga bahagia bersama, gitu."
          
          Aku bingung dengan maksud Ran.
          
          "Maksudnya menciptakan generasi penerus yang tampan dan cantik."
          
          Aku menghela napas dengan kasar. Dasar bocah somvret! Otaknya masih sempet aja mikir ke sana. Kucopot sandal, lalu tampol dia. Kebiasaan, otak mesumnya itu nggak pernah dibuang.
          
          ¤¤¤
          
          Ini link untuk baca, Kak ;
          
          
          https://my.w.tt/URnYuXr785