Jika hidup ini diibaratkan aku kapal, kamu dermaga dan lautan adalah kehidupan. Maka ijinkanlah aku untuk menjadikanmu sebagai dermaga tujuan terakhir dalam mengarungi kehidupanku. Saya tau dan sadar diri saat ini kamu juga tempat singgah atau bersandar untuk kapal yang lain, saya tau juga bahwa saya bukanlah kapal yang menjadi prioritasmu untuk bersandar di dermagamu saat ini. Tapi percayalah aku akan menunggu hingga dermaga itu menjadi tempat tujuanku yang terakhir, hingga saat ini aku masih mengarungi, terombang ambing, dan dihantam hingga hampir tenggelam akibat kerasnya ombak dan badai samudra kehidupan. Percayalah, aku akan menunggumu hingga kau siap untuk menjadi tempat tujuan terakhirku. Hingga kau siap menerimaku yang menunggumu bersama dengan kerasnya ombak kehidupan.