Bab 4 sudah meluncur ....
"Begini saja, kamu tulis buku agenda ini dengan yang baru. Semuanya harus sama dan tulisannya harus rapi." Setelah mengatakan itu Nares langsung menyuruh Arawinda keluar. Tidak menerima protes yang akan muncul dari bibir gadis itu.
"Besok sudah harus ada di tangan saya," ujar laki-laki itu lagi membuat Ara yang baru saja berdiri dari kursinya menganga.
"Bapak serius?" Arawinda melihat buku agenda di depannya bergantian dengan wajah pemiliknya. Buku itu tidak bisa dikatakan tipis, dan setelah dibuka isinya penuh. Mana sempat ditulis semalaman?
https://www.wattpad.com/story/345880573