Ayy688

Kita berdua dalam kedai kopi.
          	Kopi hangat, lampu gantung hangat,
          	Dinding-dinding kedai hangat.
          	
          	Seisinya semua hangat, menghangatkan kita
          	Yang dingin dalam percakapan.

Ayy688

~~ Setitik sesal~~
          
          Aku tahu, hal yang tidak akan kembali adalah waktu. Itu sebabnya, waktu adalah bagian luka yang kuciptakan sendiri.
          
          Dulu, kukira mencintaimu dengan tenang tak akan membuatku terluka, sebab aku tidak akan merasakan apa itu penolakan. Yang ku bisa waktu itu hanya mengagumimu dari jauh, sangat jauh hingga aku kesulitan menjangkaumu.
          
          Waktu itu, aku tidak berharap apapun selain melihatmu hidup dengan udara yang cukup.
          
          Hingga pada suatu titik aku tersadar bahwa mencintai diam-diam hanya akan membuatku mati pelan-pelan. 
          Bagian terburuknya adalah mendengar kabar bahwa kamu telah dimiliki oleh seorang. Lalu aku berusaha melupakan tanpa berbuat apa-apa sebelumnya.
          
          ~
          ~

Ayy688

~Tentang rindu di selatan hati~
          
          Ini tentang rasa yang terpendam di selatan hati, yang memang sengaja kutimbun rapi. Pernah suatu pagi aku duduk di depan kelas, bersama ia yang berambut panjang bergelombang dengan senyum khas. Rindu namanya, atau biarlah begitu aku memanggilnya. Rindu begitu ramah, ia suka sekali bercerita tentang apapun. Tentang pulpen merah jambu yang ia beli di koperasi, tentang tugas yang lupa ia kumpulkan kemarin pagi, dan tentang anak kelas sebelah yang mendekatinya berkali kali. Aku suka apapun cerita yang ia sampaikan, meski di sela sela waktu istirahat yang begitu singkat. 
          
          Namun entah bagaimana pagi itu ceritanya terasa berbeda. Ada yang mengganggu hatiku, namun aku tidak tau pasti apa yang kurasa. Di tempat yang sama, di bangku panjang dekat jendela, kami duduk memandang lapangan yang ramai dengan tawa. Rindu bercerita seru sekali, tentang sweater kesukaanya, tentang poni barunya yang lucu, dan tentang anak kelas sebelah yang chatnya ia balas kemarin malam. Kata rindu, lelaki itu menarik. David namanya
          Rindu bercerita panjang lebar dengan senyumannya yang sempurna meski bibir merahnya terlihat kering.
          
          "Ndu, nih minum", ujarku. Ia menerima botol airku dan meminumnya. Lalu kembali bercerita 
          
          Aku mendengarnya seperti biasa. Namun, kali ini matanya tak memandang mataku. Matanya memandang jauh ke depan dengan binar yang tidak biasa. Ia bercerita sambil tersenyum dan mengayun ayunkan kakinya. Entah kenapa hatiku terasa sedih. Padahal rindu tak bercerita hal yang sedih, dan tak ada kata kata rindu yang menyakitiku.
          
          Namun sejak pagi itu, dan pagi pagi yang lain setelahnya, semesta mulai memberikan kami jarak. Aku lupa kapan tepatnya, namun sejak saat itu kami tidak pernah lagi duduk berdua di istirahat pagi yang singkat. Rindu sibuk dengan david sementara aku sibuk menutup luka di hati.
          
          ..........
               .........
                   ..........
          
          

Ayy688

Entah bagaimana cara jarak menghasutmu, 
          Kamu pergi dan betah dalam jauh.
          Kamu dan segala sebab yang belum bisa kupahami, 
          Lenyap bersama rentang waktu
          Meninggalkan aku yang masih di sini berpegangan dalam kesendirian, mencoba mampu untuk membenci penantian
          
          Manusia datang dan pergi terlalu cepat, sedang kecewa yang mereka titipkan tertinggal lebih lama.

Ayy688

Pernah kukira bentuk cinta adalah dekup kencang di antara merah muda yang merona di antara tiga kata.
          Namun itu tak lama, sebeb kutemui cinta hanyalah euforia untuk genggaman semu dua tangan yang hanya tak ingin kesepian. Setelahnya hanya goresan luka yang membentuk nama, benci yang mengutuk tanya dan memori yang memudar setelahnya
          Begitulah aku yang tengah patah, ingin ku cukupkan bait sampai disini. Sebeb sesak kala itu belum juga pulih 
          hingga aku tak perduli lagi. seperti apa bentuk cinta, lagi pula benarkah ia ada?
          
          
          Hingga setelah semuanya, setelah waktu dan tawa tawa baru, setelah temu dan janji janji baru. Aku semakin yakin, bahwa cinta tidak merah muda, tidak pula berupa tiga kata
          Sejak bertemu denganmu, aku hanya merasa utuh. Meski yang kau beri bukan merah muda, bukan pula manisnya kata kata. 
          Denganmu cinta itu ratusan kata dari bibirmu yang marah karena aku menyepelekan aku, denganmu cinta itu bisa sesederhana pelukan, sebentuk kecupan kening sebelum lelap, sehangat genggaman erat dua tangan yang tak ingin kehilangan.
          
          
          Tahukah kamu bentuk cinta?
          
          
          

neganeclipse

@ Ayy688  sepertinya bukan satu pun,tapi ada salah 1 wanita yang belum bisa kau gapai nona
Reply

Ayy688

@ Ayy688  tapi bagaimana bisa, jika satupun belum bisa ku gapai?
Reply

neganeclipse

@ Ayy688  tampaknya begtu bukan?
Reply

Ayy688

Pulang bukan hanya sekedar 
          Bertemu dan mengobati rindu.
          Pulang bisa menjadi sebuah
          Perjalanan kembali ke masa lalu.
          Tentang aroma kayu di rumah nenek,
          Terlelap bersama di tengah ruang keluarga 
          Dan hal hal yang begitu melekat karnanya.
          
          Sebagian kita masih beruntung sebab, masih ada kesempatan untuk pulang. Sebagian lagi masih beruntung sebab, masih ingat rasanya pulang.
          
          
          
          Tulisan di malam malam panjang____
          

Ayy688

Aku masih menemuimu di gang gang sempit bertuliskan penyesalan yang tak sengaja namun seringkali kepalaku ciptakan.
          Aku menemuimu, tapi pilu lebih terasa menemaniku. 
          Langkah langkah kosong di sepanjang kesendirian, juga luka yg memberatkan perasaan, sudah cukup untuk menjadi bukti bahwa perpisahan kemarin tidak pernah menyelesaikan apa apa.
          
          Nyatanya kepingan kepingan itu masih menjadi memori di kehidupan.

Tinah69

@ Ayy688  nice..bagus
Reply

Tinah69

Aku suka tulisan kamu..

Tinah69

@ Tinah69  memendamnya terasa menenangkan..aku mencintaimu dalam sunyi yang bahkan angin pun tak menyadari.aku menikmati hangatnya dada ini diam diam...
Reply

Ayy688

@ Tinah69  tulisan mana
Reply