BelangTinga

Di sini gw merasa nekat sih, kenapa? Karena gw bermain 3 sudut pandang dalam 1 cerita. Sebenarnya hal itu membuat cerita gw seolah terbagi dan ngga saling terhubung, itu masalah yang gw hadapi di WP (Hilang dan Sendirian) gw ini. Masih berusaha sih membayangkan 3 tokoh itu saling terhubung.
          	
          	Yang lebih susahnya itu ada satu cerita dari sudut pandang tokoh Sania, memiliki universe lain, alias punya cerita sendiri terpisah dari WP gw. Ini pun kolaborasi! Masih dalam penulisan sih, kami rencananya mau tulis sampai habis dulu baru di publish.

dominicuan

@BelangTinga you're most welcome! Senang bisa menjadi partner diskusi lu :D
Reply

BelangTinga

@ BelangTinga  wahh, gw rasa itu ide yang bagus. Gw bakal ambil saran dari lo sih ini .... Terimakasih banyak! Gw bingung harus bilang apa lagi, pokoknya saran dari lo itu bener-bener bikin gw tau arah jalan cerita gw. (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)
Reply

dominicuan

@BelangTinga iya, format yang gw sering temukan dalam cerita antologi itu seperti yang lu sampaikan. Kita selesaikan satu arc dulu sebelum berpindah ke arc selanjutnya. Masing-masing arc bisa saja tidak saling bertemu, berdiri sendiri, dan hanya terhubung oleh kesamaan tema serta latar. Gak menutup kemungkinan sih kalo lu tetep mau membuat tiap arc akhirnya saling bertemu.
          	  
          	  Gw jadi kepikiran. Menurut lu, dibandingkan menuliskan tiga arc dalam satu buku, bagaimana kalo dipecah jadi tiga buku untuk masing-masing arc? Format ini umum ditemukan di komik-komik AS, kayak DC ato Marvel. Tiap superhero punya komiknya mereka sendiri, dengan jalan cerita yang tidak sepenuhnya berhubungan dengan cerita superhero lainnya. Tapi, dalam event khusus, tiap superhero ini bisa saling bertemu dalam satu komik, contohnya kayak di 'Avengers' atau 'Justice League'.
          	  
          	  Pada intinya, pembedanya adalah apakah ketiga arc dituliskan dalam satu buku atau dipisah menjadi buku berbeda. Prinsipnya tetap sama: menyelesaikan masing-masing arc tanpa harus disajikan berselingan. Itu beberapa ide yang gw miliki, and I'm wondering whether you have another thoughts on this.
Reply

BelangTinga

Di sini gw merasa nekat sih, kenapa? Karena gw bermain 3 sudut pandang dalam 1 cerita. Sebenarnya hal itu membuat cerita gw seolah terbagi dan ngga saling terhubung, itu masalah yang gw hadapi di WP (Hilang dan Sendirian) gw ini. Masih berusaha sih membayangkan 3 tokoh itu saling terhubung.
          
          Yang lebih susahnya itu ada satu cerita dari sudut pandang tokoh Sania, memiliki universe lain, alias punya cerita sendiri terpisah dari WP gw. Ini pun kolaborasi! Masih dalam penulisan sih, kami rencananya mau tulis sampai habis dulu baru di publish.

dominicuan

@BelangTinga you're most welcome! Senang bisa menjadi partner diskusi lu :D
Reply

BelangTinga

@ BelangTinga  wahh, gw rasa itu ide yang bagus. Gw bakal ambil saran dari lo sih ini .... Terimakasih banyak! Gw bingung harus bilang apa lagi, pokoknya saran dari lo itu bener-bener bikin gw tau arah jalan cerita gw. (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)
Reply

dominicuan

@BelangTinga iya, format yang gw sering temukan dalam cerita antologi itu seperti yang lu sampaikan. Kita selesaikan satu arc dulu sebelum berpindah ke arc selanjutnya. Masing-masing arc bisa saja tidak saling bertemu, berdiri sendiri, dan hanya terhubung oleh kesamaan tema serta latar. Gak menutup kemungkinan sih kalo lu tetep mau membuat tiap arc akhirnya saling bertemu.
            
            Gw jadi kepikiran. Menurut lu, dibandingkan menuliskan tiga arc dalam satu buku, bagaimana kalo dipecah jadi tiga buku untuk masing-masing arc? Format ini umum ditemukan di komik-komik AS, kayak DC ato Marvel. Tiap superhero punya komiknya mereka sendiri, dengan jalan cerita yang tidak sepenuhnya berhubungan dengan cerita superhero lainnya. Tapi, dalam event khusus, tiap superhero ini bisa saling bertemu dalam satu komik, contohnya kayak di 'Avengers' atau 'Justice League'.
            
            Pada intinya, pembedanya adalah apakah ketiga arc dituliskan dalam satu buku atau dipisah menjadi buku berbeda. Prinsipnya tetap sama: menyelesaikan masing-masing arc tanpa harus disajikan berselingan. Itu beberapa ide yang gw miliki, and I'm wondering whether you have another thoughts on this.
Reply