Casshi_athea

Kacau. Akibat sempat reset sandi (lupa), draft dari buku "Home: The Pulse of Our Bond" hilang semua. 
          	
          	Mohon maaf untuk pembaca yang sudah menunggu dari dua hingga tiga bulan lalu. Saya akan berusaha keras untuk mengatur ulang ide dan konsep dari cerita itu. 
          	
          	Sekian. 

Casshi_athea

@ afa_ae  udahlah memang penyakitan, dibuat makin sekarat pula, kasihan banget si Hali ╥﹏╥
Reply

afa_ae

@ Casshi_athea  coba kasih konflik, Kak, yang terbaru. Misal, penyakit terbaru muncul. Xixiix
Reply

Casshi_athea

@ Ryuibuki  waduh, gimana jawabnya ya... 
          	  Konsep alurnya gak jelas, entah mau dibawa kemana... bingung... 
Reply

Casshi_athea

Kacau. Akibat sempat reset sandi (lupa), draft dari buku "Home: The Pulse of Our Bond" hilang semua. 
          
          Mohon maaf untuk pembaca yang sudah menunggu dari dua hingga tiga bulan lalu. Saya akan berusaha keras untuk mengatur ulang ide dan konsep dari cerita itu. 
          
          Sekian. 

Casshi_athea

@ afa_ae  udahlah memang penyakitan, dibuat makin sekarat pula, kasihan banget si Hali ╥﹏╥
Reply

afa_ae

@ Casshi_athea  coba kasih konflik, Kak, yang terbaru. Misal, penyakit terbaru muncul. Xixiix
Reply

Casshi_athea

@ Ryuibuki  waduh, gimana jawabnya ya... 
            Konsep alurnya gak jelas, entah mau dibawa kemana... bingung... 
Reply

afa_ae

Assalamu'alaikum wr.wb [izin promosi] untuk author dan para readers sekalian saya ingin mempromosikan karya saya .
          
          Jika kalian memiliki saran ataupun kritikan kalian bisa komen ya dan apabila kalian menyukai cerita ini jangan lupa sebarkan atau berikan vote .
          
          Untuk informasi buku ada di deskripsi ya, dan jangan lupa untuk mampir ke buku saya yang lainnya. 
          
          Baiklah terimakasih kepada author yang sudah mengizinkan saya untuk mempromosikan cerita ini , saya pamit wassalamu'alaikum..
          
          https://www.wattpad.com/story/396127518?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=afa_ae

Casshi_athea

||Potongan Kecil Suatu Kisah||
          
          "Aku takut," kata Gempa tiba-tiba.
          
          Ice menoleh sedikit.
          
          "Dulu ... waktu Kak Halilintar jatuh, aku bilang pada diriku—Dia pasti bangun. Tapi tiap hari lewat dan dia masih diam, tubuhku rasanya retak sedikit demi sedikit."
          
          Ia menarik napas gemetar. "Dan sekarang dia bangun ... aku masih merasa takut. Takut kalau suatu hari dia hilang lagi. Atau salah satu dari kalian hilang. Atau ... aku yang hilang, dan gak ada yang sempat bilang selamat tinggal."
          
          Ice tetap diam, tapi matanya kini menatap lurus ke arah Gempa.
          
          "Aku gak sekuat yang kalian kira. Aku bukan batu. Aku ... cuma tanah. Kalau terlalu banyak beban, aku bisa longsor." Suaranya parau. "Dan aku capek pura-pura semuanya baik-baik saja."

lkjhg_xz

@Casshi_athea apaaaa iniii? Publish lahhhhh
Reply

Casshi_athea

Halo. Saya hadir lagi dengan membawakan cerita baru. Kali ini, yang akan disorot adalah interaksi antara si sulung kesayangan kita semua—Halilintar, dan adik keempatnya—Blaze. Yep, si duo merah! 
          Konflik dalam cerita ini akan lambat, hampir tidak terasa. Karena kita akan lebih banyak berfokus pada interaksi kecil mereka saja. 
          
          Baiklah, ayo kita mulai~! 
          
          [https://www.wattpad.com/story/393847324?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Casshi_athea]

Casshi_athea

@ Casshi_athea  typo hahaha. Blaze itu adik ketiga yaa hahaha
Reply

Casshi_athea

||Potongan kecil suatu kisah||
          
          Halilintar menatap ke langit-langit. Petir memantul samar di iris matanya. “Karena kalau aku pergi, planet ini akan mati. Kalau aku pergi, semua orang akan tahu bahwa satu-satunya harapan mereka adalah palsu.”
          
          “Kalau kamu tetap di sini, kamu akan mati,” potong Taufan, lirih.
          
          Halilintar tersenyum kecil. “Mungkin itu adil.”
          
          Taufan mengepalkan tangan. “Jangan bilang kayak gitu.”
          
          Halilintar tak menjawab. Ia hanya menatap kue yang hampir habis, lalu berkata tanpa menoleh, “Fan... kamu harus pergi. Tempat ini... akan membunuhmu.”
          
          “Aku nggak akan pergi.”
          
          “Kamu akan mati.”
          
          “Biar saja.”
          

Casshi_athea

@ afa_ae  Halooo, salam kenal~! 
Reply

afa_ae

@ Casshi_athea  ONESHOOT Aja, oh ya, salam kenal!!!
Reply

Casshi_athea

@ Casshi_athea  one-shot aja deh. Banyak-banyak buat judul malah puyeng sendiri wkwkwk
Reply

Casshi_athea

UPDATE! [https://www.wattpad.com/story/389052090?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=reading&wp_uname=Casshi_athea]
          
          Kali ini adalah POV Gempa.
          
          [!!!] Keterangan medis apapun dalam karya ini tidak berdasarkan pada studi nyata. Saya bukan bagian dari dunia kesehatan dan kedokteran sehingga diagnosis yang saya masukkan ke dalam karya saya tidak bisa dibuktikan dengan jelas dan lugas kebenarannya.