Cemolyua

Buat semua akun yg nge follow aku baru" ini makasiiii banyaakkk yaa(◕દ◕) dan maaf karna slow respon soalnya jaringanku lagi bermasalah trus juga lagi rada sibuk nyiapin cerita baru♡(> ਊ <)♡.
          	
          	
          	  Sekali lgi makasii banyaak, pliss juga jngn pernah nge unfol aku yaa.. lope banyak banyak banyak untuk kalian semua❤❤❤❤❤❤❤

HWANGMINJUNG09214

@ Lanlanii03  btw kamu masih nge follow aku kan
Reply

_PetiteAbeille

@ Lanlanii03  sayang kakak juga..... 
Reply

ichadyska120

@ Lanlanii03  Kamu juga ya! Semangat
Reply

PrincessLiaa1

Annyeong Eonni!
          
          Numpang promosi ya, kalau merasa mengotori wall bisa di apus kok ^⁠_⁠^
          
          Kalau mau feadback plus coment juga, ayo aja gass(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
          
          Mau cari bacaan yang bikin tegang, namun penuh makna?
          
          Thriller dengan persahabatan sejati di dalamnya? 
          
          Mungkin ini jawaban yang kamu cari!!
          
          Ikuti perjalanan penuh misteri, persahabatan yang diuji, dan teka-teki yang sulit dipecahkan. 
          
          https://www.wattpad.com/story/378835339?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Sunflower_6520
          
          ¡Gracias!

maryamarora

Berawal dari jepretan asal Jino, juga keributan kecil yang dibuat Viktor adiknya di rumah seorang gadis bernama Irene. Ya, gadis dalam jepretan asal Jin kala itu. 
          Bagaimana bisa?  Gadis dalam polaroid yang masih ia simpan dalam meja laci meja kerjanya itu kini berdiri di hadapannya.
          Bagaikan mimpi, sayangnya kini keduanya kembali dipertemukan disituasi yang rumit. Namun, semesta seakan menggiring mereka untuk terus bertemu, walau itu yang Jin inginkan, hingga sebuah kesepakatan kecil menggetarkan hati keduanya, oh tidak bahkan hampir menghancurkan hubungan Jin dengan Viktor yang jelas membenci Irene, hanya karena ikatan rumit yang tercipta di antara ketiganya.
          Sebenarnya apa yang terjadi? 
          
          https://www.wattpad.com/story/210853154
          
          Yuk mampir, jangan lupa vote dan tinggalkan kesan kalian dalam kolom komentar :)
          
          谢谢

angsabetina

Hallo kenalin aku angsabetina ≧∀≦. 
          
          Aku ada satu cerita berlatar tahun 90an-2000an di Bandung, barangkali kalian minat membaca kisah dari Adhistie dan juga Cakra yang mencoba berdamai dengan kisah cinta mereka yang tidak bisa berlabuh seperti harum yang dibawa Charles untuk keluarga Adhistie. 
          
          Penasaran? Yuk bareng-bareng menyelam ke kisah Adhistie. Karna kisah ini bukan hanya rangkaian kata yang ditulis oleh pena, melainkan mengabadikan nya agar bisa selalu kenang. 
          
          Aku tunggu kedatangan kalian, salam hangat dari miansa ^o^. Jangan lupa follow agar tau jadwal update bab terbaru dan jangan lupaa vote agar author sukak ^3^. Kalau mau di voteback bisa kabari aku di wall. 
          
          
          https://www.wattpad.com/story/388589217?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=angsabetina

Lu_readmind

Permisi mau Promosi, boleh ya… 	
          ----	
          Kami terbangun karena suara alarm yang terus menerus.
          Aku diam sejenak memperhatikan Davi yang terburu-buru. Aku menyelimuti tubuhku sambil bersandar di kasur. Aku menunggunya mengatakan sesuatu tapi dia seperti tidak mempedulikan keberadaanku "Davi," panggilku akhirnya.  
          Dia menoleh lalu berjalan ke sebelahku untuk mengambil jam tangan dan handphone di nakas. Dia menarik nafas berat ketika mata kami bertemu pandang, caranya melihatku seperti orang putus asa. Aku masih menunggu reaksinya. "Jullie kita nggak pakai pengaman." 
          "Iya.." 
          Dia menelan ludah, menunduk sejenak, matanya memperlihatkan kegelisahan. "Jull. Maafin aku..." 
          Tiba-tiba aku bisa membaca kemana arah pembicaraan kami. Semua yang dimulai dari maaf berakhir mengecewakan!
          "Ini salah banget! Aku harap kamu bisa ngelupain malam ini." Dia menatapku sungguh-sungguh.
          Aku tidak bereaksi.
          "Aku ingin kita sepakat bahwa tidak terjadi apapun di antara kita. Kita cuma menghabiskan malam bersama. Tidak ada rasa di antara kita, benar?" 
          Aku menggigit bibir bawahku, menahan amarah dan air mata yang ingin kutumpahkan detik itu juga. Rasanya ingin berteriak untuk menjawab pertanyaannya tapi dia tidak butuh responku, dia menganggukan kepala singkat lalu berpamitan pergi.  
          Tidak ada rasa diantara kita? Tidak ada? 
          Aku tertawa dingin, tawa itu diiringi oleh air mataku. Bisa-bisanya dia memutuskan sendiri bahwa aku tidak memiliki perasaan apa-apa padanya tanpa bertanya dulu. 
          Lalu bagaimana dengan aku, bagaimana dengan tubuh telanjangku yang ditinggalkan tanpa penghargaan, tanpa maaf, tanpa perbincangan? Aku tidak ada bedanya dengan kondom di tong sampah, habis dipakai dibuang. 
          ————————
          MAAF YA KALO PROMOSINYA KEPANJANGAN PIS ✌️
          https://www.wattpad.com/story/311846801-single-father-number-225