Sultan mengangkat sebelah alisnya skeptis. Vina menghempas tangan pria itu kasar, bibirnya mengerucut kesal.
"Kenapa lagi?" desah Sultan lelah.
"Cium."
"Huh?"
"Cium aku," ulang Vina lebih jelas. Sultan kembali berbalik, melangkahkan kaki.
"Ini kampus. Pakai sedikit rasa malumu."
Vina tercenung. Dua kaki jenjangnya yang siap melangkah terpaku di lantai.
Detik berikutnya bibir bergincu peach itu menyungging miring. "Sok jual mahal heh?"
"Bagiku ... di kampus atau di kamarmu tidak ada bedanya!" teriak Vina sinting. Beberapa mahasiswa bahkan sampai menoleh ke arahnya.
Kepoin ceritanya di
https://my.w.tt/QBAE6cUtA8
Sankyuuuu♡