fiyaseni

Hallo everyone ... Sorry ganggu waktunya. Sebelumnya aku mau ngucapin banyak terima kasih. Karena kamu pernah baca cerita Om Alex (My Cold Husband). 
          
          Niat aku cuma mau ngasih tau, kalau cerita tersebut Bentar lagi mulai Pre-order pada 06 Juni 2024 ( ╹▽╹ ) di salah satu imprint dari penerbit mayor. Jadi, kalian semua bisa peluk Om Alex dan Bianca dalam bentuk fisik.
          
          Kalau kalian mau tanya apapun itu,
           tinggalkan komentar di chapter terbit
          
          https://www.wattpad.com/story/283502745?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=reading&wp_uname=fiyaseni 
          
           Jangan lupa nabung ya, dan pantengin terus di cerita Om Alex dan Ig @fiyaseni. Karena aku akan kasih info tentang proses penerbitannya disana.
          Bantu aku share ke yg lain juga, kalau Om Alex  mau terbit.  (◠‿◕)
          
           Thanks for support guys, tanpa kalian Om Alex nggak akan dibaca lebih dari 4M view (つ≧▽≦)

krmnrfk

Hai, Kak, numpang promo cerita, ya. Barangkali suka ❤️
          
          Genre: [Romance] - [Spiritual] - [Action]
          
          Blurb: Kisah antara Zahra Rasyifa (siswi SMA), Fahmi Askari (mahasiswa, putra dari kiai terkenal), dan Abbas Muthahari (siswa  yang ahli bela diri, tapi dicap berandal). Mulai dari mereka usia sekolah, hingga mereka beranjak dewasa.
          
          Ketika manusia dihadapkan pada dua pilihan, akal pasti akan mengarahkannya untuk memilih yang lebih baik menurut akal, begitulah cara logika bekerja. Namun, apakah benar yang secara kasat mata baik itu benar-benar pilihan yang terbaik? Lalu, bagaimana dengan hati? Perlukah kita tanyai pendapatnya juga untuk ikut mengambil pilihan? Dan bagaimana posisinya jika jawaban hati berbeda dengan jawaban yang diberikan oleh logika? 
          
          Bukankah orang bilang, hati nurani itu tidak akan pernah berbohong? Ataukah hati dan logika keduanya sama-sama bisa tercemar oleh bisikan hawa nafsu dan tolak ukurnya bisa membuta? 
          
          "Semuanya justru semakin rumit dan abu-abu ketika logika sudah mulai beradu dengan hati. Mana yang seharusnya kudengarkan? Haruskah aku berlogika dengan hati atau justru berperasaan dengan logika? Atau, akankah keduanya menjadi paradoks yang membingungkan??"~Zahra Rasyifa.
          
          https://www.wattpad.com/story/203438731-bunga-pengobat-hati-revisi
          

valleythenhisa