moodnulis

Izin promosi akang/teteh
          
          Kebayang ga punya tetangga modelan kaya si Aheng? Dari kecil tumbuh bareng-bareng sama makhluk yang bentukannya aja gak jelas gitu. 
          
          Belom lagi mereka satu kampus, satu jurusan, satu kelas juga—wah.. Meninggal aja sekalian si Chaca, gimana gak enek tiap hari liat muka Aheng yang gak ada nilai plus nya.
          
          Nanti Chaca kasih tau gimana bobroknya seorang Aheng bin Irawan yang tiap hari ngegangguin hidup Chaca. 
          
          Pengennya sih Chaca pindah rumah, tapi apa daya, Hidup masih sama orang tua, punya duit juga mending buat beli kouta. 
          
          
          Ya udah lah, nikmatin aja hidup bertetangga sama manusia gak ada guna. 
          
          Hayu meluncur!!! 
          
          https://my.w.tt/ASUlgDwofbb
          
          
          
          
          

peletonline88

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice