Fantasisangsenja

"Aku nggak bakal maksain sesuatu yang bukan harus aku miliki, tapi kalau kamu aku bakal coba berusaha coba untuk capai, namun jika tidak diinginkan aku juga tidak akan memaksakan, karena mungkin ini bukan takdirnya, namun kehadiran kamu dalam hidupku saat itu aku benar-benar menghargai nya, dan aku bersyukur meski hanya bisa mengangumi mu dalam hatiku."
          	

Fantasisangsenja

"Aku nggak bakal maksain sesuatu yang bukan harus aku miliki, tapi kalau kamu aku bakal coba berusaha coba untuk capai, namun jika tidak diinginkan aku juga tidak akan memaksakan, karena mungkin ini bukan takdirnya, namun kehadiran kamu dalam hidupku saat itu aku benar-benar menghargai nya, dan aku bersyukur meski hanya bisa mengangumi mu dalam hatiku."
          

Fantasisangsenja

Ardhi menatap seseorang yang dia rasa kenal dari jauh, seseorang yang selama ini sudah dia berhenti cari bertahun lamanya, namun saat dia mencoba melangkah, rasanya seperti ada berat hati yang membuat dia berhenti hanya sesaat setelah dia mencoba memanggil dua huruf dari nama gadis itu tiba tiba saja mulut nya terhenti mengucapkan kata yang belum terselesaikan, bertepatan dengan itu Rangga datang menepuk pundaknya " Oi Ardhi ayok yang lain udah sampe dimobil tinggal lu doang." Sentak Ardhi kaget dan memalingkan wajahnya kehadapan Rangga yang memanggil nya, Rangga setelah melihat wajah Ardhi yang terlihat seolah telah melihat sesuatu merasa heran "kenapa ?" Sambil mencoba melihat ke arah dimana Ardhi menatap sebelumnya, "nggak ada kok ayo ah ntar keburu lama mereka nunggu." Ujar Ardhi membalikkan arah badan Rangga bersiap untuk pergi 

Fantasisangsenja

Dalam setiap perubahan akan ada pengorbanan dan akan ada yang harus dikorbankan untuk setiap langkah yang kita buat, tak jarang kita terkadang melukai bahkan dilukai untuk memproses kenyataannya, namun itu lah yang namanya perjuangan terkadang kita juga harus siap untuk meminta dan memaafkan.

Fantasisangsenja

"aku bukan Dilan 1990 yang bisa blak - blak kan mengatakan perasaan dengan jujur ya." Katanya menutupi fakta bahwa selama ini dia yang selalu berusaha untuk menarik perhatian ku, mungkin dia tidak tahu tapi secara perlahan hatiku mulai merasa terbuka untuk nya. Yang tidak aku sadari adalah lambaian tangannya pada saat itu akan menjadi terakhir kalinya aku melihat nya hadir mengunjungi ku.