Sry_mul

***
          
          "Izinkan aku menerangi gelapnya hidupmu?"
          
          Kanna Arsyinta, gadis ceria berjuta tawa selalu mengejar-ngejar sosok senior dingin yang hatinya beku. Berbagai usaha Kanna lakukan agar Samuel mau menerima dirinya.
          
          Berkali-kali dirinya ditolak, namun Kanna tidak menyerah. Baginya, Samuel memang pantas ia perjuangkan. Kanna tidak akan menyerah sebelum ia mendapatkan cinta dari Samuel.
          
          Tanpa Kanna sadari, sahabat sejak kecilnya menaruh perasaan kepadanya. Ia bahkan harus menahan perasaannya agar persahabatannya dengan Kanna tidak renggang.
          
          Samuel Dewantara, sosok pria berhati beku tidak pernah memperdulikan kehadiran Kanna. Kanna hanyalah seorang parasit dalam hidupnya. Penganggu, itulah tanggapan Samuel pada Kanna.
          
          Kehidupan Samuel gelap semenjak kejadian empat tahun lalu. Tidak ada lagi tawa, senyum, bahkan kehangatan di dalam hidupnya. Samuel membutuhkan cahaya untuk menuntun jalan hidupnya.
          
          Kehidupan Kanna tidak jauh berbeda dengan Samuel. Hidupnya sama dengan Samuel. Gelap dan tidak ada kebahagian. Kedua orang tuanya bercerai tanpa alasan dan meninggalkan Kanna seorang diri. Namun, Kanna menutupi semua itu dengan senyum palsu.
          
          Tenebris diambil dalam Bahasa latin yang artinya kegelapan. Tenebris mengambarkan kehidupan dua anak manusia berbeda masalah. Hidup dengan penuh kepura-puraan harus keduanya lakukan.
          
          Start : 16 Juni 2020
          Finish : -
          
          ***
          
          https://www.wattpad.com/story/227465228?utm_medium=link&utm_content=story_info&utm_source=android
          
          DALAM CERITA INI KALIAN AKAN MERASAKAN PERASAAN GREGET, EMOSI, DAN BERBAGAI MACAM PERASAAN LAINNYA!
          
          CERITA INI MURNI IMAJINASIKU. MAAF JIKA ADA NAMA ATAU ADEGAN YANG SAMA PERSIS. INI MURNI KETIDAKSENGAJAAN
          
          •SEMOGA KALIAN SUKA!^^•

Adrianmdttr

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

sumpitkecil

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice