Sepertinya akan lebih baik kalau gua kehilangan suara.
Kenapa semua orang bisa dengan mudah menilai, menghitung dosa orang lain ? Apakah manusia itu malaikat pencatat amalan buruk ?
Kata demi kata yg dia tulis, memberi sensasi menusuk hati secara perlahan.
Tremor.
Tidak ada teman, menjadikan media sosial sebagai wadah untuk meluapkan perasaan senang, sedih, uneg-uneg, layaknya buku diary.
Percaya atau engga, tangan gua gemeter ngetik ini.
Beban keluarga, asing dirumah sendiri, bodoh gak berguna.
Maaf banyak ngerepotin, terimakasih atas bantuannya selama ini.
Diam dan menjadi orang yg tak saling mengenal adalah pilihan yg tepat, untuk menghindari pertikaian.