Flotencequeenn_

          
          Malam ini lebih dingin dari biasanya
          Tak ada lagi ucapan selamat malam ataupun kata cinta. 
          Aku kini tahu, bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan,
          Tak bisa selalu digenggam, tak bisa selalu pulang.
          
          Aku mulai berpikir,
          Kenapa kisahku selalu sama seperti ini
          Datang dengan harapan,
          Pergi membawa luka yang tak tahu kapan akan sembuh
          
          Mungkin aku terlalu mudah jatuh
          Atau mungkin hatiku terlalu senyap
          Hingga setiap perhatian kecil
          Kuduga sebagai cinta yang tulus
          
          Padahal aku hanya persinggahan,
          Bukan tujuan akhir.
          
          
          

Flotencequeenn_

          Pulang sekolah aku seperti idiot yang tak tahu apa apa Kabar burung itu mulai ku dengar 
          goresan pisau mulai sakit ku rasakan
          alangkah pilunya ketika melihat sang ibu menangis tak berdaya 
          memperlihatkan ku sebuah jurang yang tak siap di terjang
          
          tak mengapa..
          itu yang dia katakan
          tapi air mata memperlihatkan segalanya..
          
          dia terluka, hatinya tergores
          akan kabar yang menimpa sang bapa
          semua menangis..
          
          musibah.. semuanya pasti akan merasakan
          begitu juga keluargaku saat ini
          alangkah aku bisa berjalan di jembatan yang sebelum di lewati saja, itu sudah hancur..
          
          sedih
          sakit
          dia menangis
          mereka menangis
          
          ibu.. bapa..
          maaf anakmu ini tidak bisa melakukan apa apa selain meminta pertolongan kepada dia yang maha kuasa
          
          ibu.. bapa..
          tolong.. 

Flotencequeenn_

bunga yang ku pegang erat pun kini terbang terbawa angin
          
          harapan yang terukir dalam hati pun kini hilang hanya karena terlalu berharap pada ekpektasi
          
          pelukan yang ku dambakan dulu, tak kunjung ku dapatkan 
          
          kau hanya percaya pada cerita karangan orang lain, tapi tidak mendengar kebenaran cerita dari anakmu sendiri.