Hidup dan beserta takdirnya. Memang begitu lucu. Aku tak mengundangnya pun aku tak mengusirnya. Karena aku tahu, dibalik badai yang memporak-porandakan segalanya hingga tandas, pasti ada pelangi setelahnya. Entah itu kapan tepatnya. Yang pasti, Tuhan pasti lebih tahu tentang segalanya.
Bertahan setiap waktunya, itulah yang rasanya begitu sulit. Jika tak ingat ada begitu banyak yang diperjuangkan, mungkin, aku lebih memilih badai mengoyak tubuhku hingga hancur. Bertahan ditengah badai banyak orang yang tak sanggup. Namun, aku berusaha. Karena sekali lagi aku ingin percaya, bahwa, pelangi akan segera tiba.
Dan setelah segalanya berlalu, aku sadar, bahwa, ini semua tidak mudah. Ketenangan dan kebahagiaan hanya datang sedetik. Sedangkan, luka beserta hal yang menyakitkan rajin sekali datang menjenguk. Ingin sekali rasanya berteriak melampiaskan segalanya bahwa ini sungguh berat dan aku tak kuat. Tapi aku sadar, ketenangan ku dan kesabaran ku lah yang dibutuhkan orang-orang terdekat ku.
Sebenarnya sangat menyesakkan jika harus tertawa dibalik segala kelam yang menggelayut di dada. Rasanya menyesakkan. Ingin menangis pun rasanya aku tak sanggup. Biarlah semua orang tahu, jika hidup yang ku jalani memang benar-benar indah.
Aku bisa! Dan aku selalu bisa!