"Kalian mungkin menang kali ini, tapi aku akan kembali... saat waktu berpihak padaku!" Jeritannya menggema, memekakkan telinga.
Dan di saat itu, Elara tersentak bangun. Napasnya terengah-engah, keringat dingin membasahi dahinya. Suara teriakan si penyihir bertudung masih terngiang di kepalanya, seolah gaungnya belum hilang dari udara.
Haaiii sudah up nih.. T^T
mari mampir dan silahkan baca.. jangan lupa Vote, Komen, dan Follow yaa.. Thank You!^^