Bocoran untuk yang baca Dear Harian. Sorry aku ngaret update. Bingung mau merangkai kata seperti apa. Tapi setelah aku bernostalgia, aku menemukan titik terang. Bahwa kisah ini adalah pengingat kenangan aku dalam bentuk nyata. Aku harap kalian masih mau bersabar untuk menunggu kelanjutannya. Maaf, aku gak bisa janji update kapan. Tapi in sha Allah setelah aku coba kembali bernostalgia. Aku akan secepatnya update. Dan in sha Allah aku jamin gak akan nyesel. Mungkin nanti akan aku unpublish 'lagi' sementara. Untuk revisi bagian yang feel-nya kurang dapet. Thank you so much buat kamu yang waiting cerita Dear Harian