Lunneva
رابط للتعليققواعد السلوكبوابة الأمان على واتباد
Survival instinct, tempramen, rasa ingin tau, impulsif, dan belajar, itu sifat bawaan manusia.
Sabar, bijak, dewasa, itu sifat yang dikembangkan dan dipelajari setiap hari.
Lunneva
Akane Tsunemori rasanya jdi relevan skrng apalagi di era AI makin masif gni. Banyak yg nyalahin AI, pengen AI hilang, pdhl gk segampang itu, AI udh mulai dipikirkan dri 1950, masalahnya dlu data internet gak sebanyak skrng, Internet gak secepat skrng, jdi AI blum ada wadah buat belajar dan membaca, skrng AI makin pinter krna manusia sndri tanpa sadar ngasih data, dri dlu AI udh dipake di bnyk apk misal buat algoritma, tpi yg bahaya skrng AI bisa jdi chat, foto, video, suara. Bisa jadi fitnah manipulasi, malas, pendusta, pdhl semua sifat dan masalah itu udh ada dri dlu, itu sifat gelap manusia, dan AI makin memperjelas sifat manusia itu, tapi manusia lagi² nyalahin alatnya, krna mrka takut nyalahin diri sndri. Gue pengen deh ada peraturan jelas dan hukum yg jika ada yg menyalahgunakan bnr² kena denda, dan apk generatif makin selektif dan membatasi yg vulgar, walau sulit krna AI gk bisa baca niat. Solusinya edukasi AI, bukan menyerahkan otak ke AI atau menghapus AI, pilih cara seperti Akane, yaitu jalan tengah, memperbaiki dri dalam, pelan², sulit, tpi gak mustahil.
Maaf jika ada kesalahan kata.
ell_zezaliam
Bro, kek nya notif sekarang emang baru masuk nya satu hari setelahnya ya?
Lunneva
Menuntut seseorang atau idol selalu sempurna dan menjadikan mereka proyeksi moral itu salah satu dehumanisasi, bentuk dehumanisasi halus tapi nyata.
Padahal idol itu ada untuk menghibur, membagi karya, nunjukkin seni, tapi kenapa ya makin ke sini makin kehilangan esensi? Yang kecewa sebenarnya kecewa karena harapan mereka retak, bukan idolnya. Padahal gak ada manusia yg bnr² baik dan jahat.
Daripada nunggu moral ideal dari orang lain apalagi orang asing, kenapa gak fokus memperbaiki moral diri sendiri aja ya? Gak harus sempurna, tapi selalu ada kesadaran untuk belajar lagi dan lagi.
"Mereka idol, wajar aja digituan." Bener juga sih, tapi siapa sih yang memilih profesi untuk nerima ditekan orang-orang?
Tapi iya, hujatan ke publik figur itu emang gak bisa dihindari, tapi setidaknya diri sendiri gak ikutan, hiduplah dengan kesadaran dan empati. Kemanusiaan itu ada di mana-mana.
Tapi kadang gue mikir, apakah kemanusiaan gak bisa benar-benar adil, sebab selalu ada kemanusiaan yang dikorbankan untuk kemanusiaan lain. Itu sebabnya kemanusiaan itu rumit tapi tetap penting dijaga.
Maaf jika ada kesalahan kata.
Lunneva
Manusia dianugerahi pikiran dan emosi luar biasa, tapi itulah pemicu kontradiksi. Kita mengejar kedamaian, tapi selalu melirik drama. Kita ingin dimaafkan, tapi sulit memaafkan orang lain. Kita menuntut keadilan, padahal kitalah yang merancang aturan. Kita menghindari penilaian, tapi selalu cepat menghakimi sesama.
Namun, mungkin di sinilah letak keajaiban kita, kita punya hak untuk memperbaiki. Bukan kesempurnaan yang diminta, melainkan proses belajar dan perbaikan yang tak pernah berhenti.
Lunneva
Cape gak sih klo Taehyung udh di Paris ಥ‿ಥ
bieberkim19
@ Luvslavthv males bngttt klo bareng tuh cewe si
Tapiiiiii sekarang adaaaaa kai jadi agak amannnn
•
الرد
Lunneva
"Kamu familier dengan foto 'The Vulture and the Little Girl' gak?
Foto ini jadi ikon, diabadikan oleh fotografer bernama Kevin Carter di Sudan, 1993, saat puncak isu kelaparan.
Gambar ini menggugah simpati dunia karena mengabadikan foto anak kecil yang kurus, lemah, terkulai di tanah, di belakang anak itu ada burung pemakan bangkai/vulture, tampak diam, sabar menanti.
Karena foto ini, Carter memenangkan Pulitzer, namun juga dia diserang kritik sengit dunia, dia dianggap tidak bermoral karena memotret penderitaan tanpa menolong maksimal, banyak yang mengecamnya, dan mengklaim dia mengeksploitasi bencana kelaparan Sudan untuk keuntungan pribadi dan citra.
Tak lama setelah itu, Carter mengakhiri hidupnya. Di suratnya, dia mengungkapkan permintaan maaf, serta trauma mendalam atas rasa bersalah, dan kesakitan anak-anak yang dia saksikan.
Kisah ini bukan tragedi 'hitam-putih', ini juga menunjukkan tekanan luar biasa dari seorang photographer, bahwa di balik karya ikonik tetap ada manusia penuh dilema, dan yang utama, bagaimana orang-orang gampang menghakimi hanya dengan melihat satu foto, mengabaikan realita kompleks di baliknya.
Mereka menjuluki Carter 'Burung vulture lainnya'. Tapi bagaimana dengan orang-orang yang hanya berkomentar, menilai, dan menghakimi tanpa bertindak sambil duduk nyaman di rumah?
Pada akhirnya, harus diakui karya Carter terbukti membawa sumbangan besar untuk Sudan, serta membangkitkan kesadaran global.
Ini metafora sempurna untuk era digital saat ini, bahwa apa yang kita lihat tiap hari, satu foto, potongan video, komentar² singkat, tak harus membuat kita gampang menyimpulkan karakter, etika, dan niat seseorang."
Maaf jika ada kesalahan informasi.
Lunneva
"Semesta ada di dalam kepala kita. Otak punya lebih banyak koneksi (sinapsis) daripada jumlah bintang di galaksi. Kita punya kapasitas seperti alam tapi itu tetap tak membuat kita sempurna, justru makin kompleks, jadi jangan sombong."
Lunneva
"Manusia terlalu mengejar kebenaran mutlak di dunia yang tak pernah Hitam-Putih."
Lunneva
Udh muak banget gue 2 tahun ngurusin Smeraldo sama Fire On Fire, gue pengen rasain lagi fokus cerita lain ಥ_ಥ ahahaha