Dengan segala macam kemungkinan ketidakberpihakan semesta pada kita, aku ingin mencintaimu dengan tahu diri dan tahu batas.
Aku harus tahu kapan waktuku untuk berhenti memberi--bahkan hanya untuk selembar puisi.
Aku harus tahu diri bahwa pada satu titik, aku harus rela melepaskanmu dan melanjutkan hidupku meski dengan sakit yang begitu nyeri.
Lalu ada akhirnya, mencintaimu aku harus selalu tahu. Tahu kapan aku harus kuperjuangkanmu sebab kau memang pantas, dan tahu kapan harus pergi, ketika aku menyadari jika kita adalah pasangan sepintas.
- Nara Senja