Izin promosi ya kak
https://www.wattpad.com/story/393536204?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=Daraaaara
Kata-katanya menyala samar dalam kegelapan pikiranku. Aku pun meraih laptopku, membuka lembar kosong, dan mulai mengetik. Satu kalimat, dua kalimat, lalu mengalir bagai sungai tak terbendung. Cerita kami. Cerita aku dan Felix. Tentang pelukan hangat yang ia beri, jaket yang ia selimuti di bahuku, dan wangi parfumnya yang entah mengapa masih terasa nyata dalam ingatanku.
Aku menuliskannya semua. Tak ingin melupakan. Mungkin Felix tak akan abadi dalam hidupku, namun ia akan abadi dalam setiap kata yang kutulis.
Dan di tengah pencarian tentang cinta dan luka, aku pernah bertanya dalam doa yang lirih: Dari sekian banyak hamba Allah, mengapa hatiku justru jatuh pada anak Tuhan Yesus?
Namun aku berhenti bertanya. Karena kini, aku menuliskan jawabanku sendiri. Dengan air mata. Dengan cinta yang tak selesai. Dengan cerita yang tetap hidup.